WHO AM I?! [Kyusung] [✓]

Case 11. Feel Inappropriate

Warning! ⚠ : cerita ini mengandung unsur kekerasan, diharapkan pembaca untuk bijak dalam membaca.

.
.
.

Sebelumnya~

" Paman kumohon pergi dari sini! Kumohon....sebelum aku membunuhmu tanpa kusadari... Hiks.... Hiks.. PERGIII!" pintanya putus asa menahan kepribadian Yesung yang semakin kuat meronta keluar.

Lelaki itu ketakutan. Ia segera berdiri. Sebelum ia kabur ia masih juga sempat-sempatnya mengatai Jongwoon.

" Da-dasar orang gila! K-kau lihat saja kalau kita bertemu lagi saat itu kau akan habis di tanganku! " Ancamnya penuh keangkuhan.

Dasar pria itu yang penuh akan kesombongan. Masih untung Jongwoon menahan Yesung jika tidak maka saat ini kaulah yang habis hari ini tuan.

" akkkhhh berhentilah Siapapun kau! Pergi dari tubuhku.... hiks... hiks.... Paman itu benar.... Aku orang gila..... Gila.... Hiks.... Hiks... " Jongwoon terus menangis dan menangis sambil memeluk kedua lututnya dengan kepala yang disembunyikan diantara kedua lutut itu dan bersender di tembok di pinggir jalan itu.

Hujan mulai turun. Setiap menitnya hujan bertambah deras. Tapi Jongwoon masih setia disana berharap jika hujan akan menghapuskan segala ingatannya akan hilang seperti ingatan masa kecilnya yang masih hilang hingga sekarang.

Hingga seseorang datang.

" Astaga, kau bisa sakit jika diam disini anak muda." ucap seorang namja berparas cantik yang kelihatannya telah berumur sekitar 40 tahunan itu menyodorkan payung yang ia pakai agar Jongwoon tak kebasahan.

Jongwoon hanya diam, ia mengangkat kepalanya untuk melihat orang yang berbicara kepadanya itu.

Saat tatapan mata mereka berdua bertemu, saat itu juga Jongwoon membulatkan matanya terkejut. Suatu ingatan dari kenangan dalam ingatannya terpanggil.

" Chogiyo? Kau tak apa-apa anak muda?" ujar sosok yang serupa dengan foto yang dulu pernah ia lihat dari Ryeowook.

Setitik air mata jatuh dari mata Jongwoon.

Seakan bergumam, Jongwoon berbicara dengan suara yang hampir tak bisa di dengar.

" E-eom.... ma... "

.
.
.
.
.

" E-eom.... ma..." ujarnya teramat pelan hingga matanya tertutup.

" Hah? Kau bilang apa? Aku tidak bisa mendengarmu-Astaga! —— nak? Nak? Sadarlah, nak. Chogiyo...Siapapun...Tolong... Astaga.... Anak ini malah pingsan. Mana aku nggak tahu dimana rumahnya lagi" ucap namja itu bingung harus apa.