Apakah mencintaimu adalah sebuah kesalahan?
Lalu bagaimana aku menebusnya?
Kalau harus melepasmu, itu bukanlah bukti bahwa aku mencintaimu Soobin
Baiklah. Mari kita lakukan, Choi Beomgyu. Kurasa aku tertarik padamu.
Namun, ketika kita usai, tidak ad...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BEOMGYU ITU..................
Selepas mendapati telepon dari seseorang yang memperkenalkan dirinya sebagai teman Beomgyu, pribadi dalam balutan jas putih itu lantas kembali pada kursi kerjanya. Berusaha dengan cepat menyelesaikan konsultasi yang sedang dikerjakannya.
“baiklah, sudah selesai” ucap dokter Kim kepada pria dihadapannya.
“apakah terjadi sesuatu dokter? Kau terlihat sangat gelisah”
“salah satu pasienku yang lain membutuhkan pertolonganku, Soobin-ah. Maafkan aku karna harus meninggalkanmu” ujar dokter Kim sembari melepas jas kerjanya dan berbenah.
“tidak apa dokter, aku akan turun kebawah bersamamu” ucap Soobin mendahului dokter Kim keluar ruangan. Namun belum genap dirinya mencapai ambang pintu, dirinya menoleh kala dokter Kim memanggilnya lirih.
“Soobin-ah. Apa kau membawa kendaraan?”
Soobin menganggukkan kepalanya mantab.
“apakau bisa mengantarkanku? Tadi istriku yang mengantar aku berangkat kerja”
“tidak apa dokter, kalau kau mau, kau saja yang menyetir”
•••
Soobin sungguh berada pada situasi yang tidak dapat ia pahami. Otak cemerlangnya seolah hilang, membaur bersamaan dengan banyaknya orang-orang yang berlalu lalang di UGD. Jiwanya mendadak kosong bersamaan dengan dirinya yang mencoba menerima kejadian yang sedang dialaminya.
Bermula saat dirinya yang duduk pada kursi penumpang dengan mobilnya yang dikendarai oleh dokternya mengarah pada rumah kekasihnya. Soobin yang tidak mengetahui apa yang sedang terjadi hanya menunggu didalam mobil ketika dokter Kim langsung melenggang pergi setelah berkata bahwa ia tidak akan lama. Namun berselang beberapa menit, dokter Kim kembali keluar bersama dengan Beomgyu yang berada pada gendongannya. Beomgyu yang tidak sadarkan diri dengan luka pada tangan dan perut juga kakinya yang ketara jelas menghancurkan hati Soobin. Lalu kemudian Soobin segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit dokter Kim.
“aku akan berbicara dengan dia Soobin-ah, aku berterimakasih sekali karna kau sudah banyak membantuku hari ini” ucap dokter Kim kala dokter umum yang menangani Beomgyu mengatakan bahwa Beomgyu sudah dapat ditemui. Lantas meninggalkan Soobin untuk segera menemui Beomgyu.
Suara pintu berderit bersamaan dengan suara langkah kaki yang kian mendekat menyadarkan Beomgyu dari lamunannya. Beomgyu menolehkan pandangnya kala rungunya menangkap samar-samar suara lirih dokter Kim yang memanggilnya. Pria berumur 30 tahun itu sudah seperti kakak laki-laki baginya. Guratan penuh cemas tercetak jelas pada wajah tampannya.
“bagaimana keadaanmu Gyu?” ucap dokter Kim seraya mendudukan diri pada kursi disamping tempat tidur Beomgyu.
