16. Kompor

43 20 77
                                    

Happy Reading
.
.
.
Setelah makan malam dengan papa dan mamanya, Gavin memilih mengunci diri di kamar. Dia tidak mood meladeni ajakan papa bermain catur. Gavin meraih ponselnya di bawah bantal. Dia membuka aplikasi instagram. Matanya membulat melihat postingan terbaru Rayn dan Odele. Mereka berdua saling merangkul dan tertawa ke arah kamera. Gavin mendengkus. Dia berbaring sambil beralih membuka WA.

Resiko Orang Tampan

Baron Barongsai: Pssstttt abang, godain
adek dong
P
Sepi amat sih, sesepi hati Gavin
@ArsenEsDoger bales chat gue dong. Nggak usah sok sibuk lo

Arsen Es Doger: ^.^

Baron Barongsai: ihhh eike kezel deh zama aa arsen

Me :Apaan sih Ron?

Baron Barongsai: Eh yang ketikung abang sendiri. Sehat bro?

Arsen Es Doger: Hahaha apes bgt lo Vin

Me : Nyeri hati gue. Nyeri. Luka. Hancur. Lebur. Tak bersisa

Baron Barongsai: Gue abis buka postingan Odele. Sumpah serasi baget cuyyy. Abang lo ganteng

Arsen Es Doger: Kompor 12 sumbu

Me : Udah deh gue mau tidur

Arsen Es Doger: Bener kan. Ada yang kebakaran. Hatinya

Gavin menutup percakapan dengan Baron dan Arsen. Kepalanya semakin panas. Gavin merubah posisinya. Dia duduk bersila di lantai. Kepalanya disandarkan ke kasur. Saat matanya hampir terpejam, ponselnya kembali bergetar. Gavin melirik pengirim pesan. Nomor baru. Gavin kurang berminat membuka pesan tersebut. Ia kembali memejamkan mata. Lagi-lagi ponselnya bergetar. Masih dari nomor yang sama.

From 081256567***
Halo sadboy. Gue Hana
P
Bales dong
Ditinggal malem Minggu aja belagu

Kening Gavin berkerut. Hana tiba-tiba menghubunginya. Gavin berdiri. Ia berpindah ke meja belajar. Jari-jari Gavin membalas pesan Hana dengan cepat.

To: Hana IPA
Kena nih? Kok tiba-tiba ngechat.

From Hana IPA
Cuma mau ngasih tau besok siang Odele nonton bareng Reno

To Hana IPA
Kenapa lo ngabarin gue?

From Hana
Kasian aja sama sadboy

To Hana
Makasih Hana, gue bakal traktir lo hari Senin

From Hana
Bacot. Anak galau sok nraktir. Bye

Gavin meletakkan ponselnya di meja. Perasaannya saat ini semakin kacau. Semakin ia tancap gas mengejar Odele ternyata tikungan tajam semakin banyak. Sekarang Odele jalan dengan Rayn, besok Reno. Gavin mengacak rambutnya frustasi. Sesulit itukan mendapatkan cinta pertama. Gavin tersenyum masam. Dia mematikan lampu, ia butuh rebahan.
***

Odele menatap pantulan dirinya di cermin. Ia tersenyum kecut. Ada perasaan kurang nyaman. Ia akan pergi nonton dengan Reno. Berdua. Itu artinya ia akan menghabiskan beberapa jam hanya berdua saja dengan laki-laki itu. Odele menghela nafas. Ingin menolak tapi sudah terlalu sering menghindar dari Reno. Odele tak enak hati.

Biar bagaimanapun, Reno itu laki-laki baik. Ia selalu bersedia mengajari Odele. Walaupun mereka tidak satu kelas, Reno sering menyempatkan berkunjung ke kelas Odele untuk membagi materi pelajaran. Reno juga sangat lembut. Sesering apapun Odele menolak bantuannya, ia tetap ramah. Odele melirik jam dinding. Sejam yang lalu Reno mengabari ia sudah berangkat.

Before Empat Belas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang