24. 1 Hari) "

361 19 5
                                    

"Gue bantuin lo bukan karena suka.
Tapi gue tau, lo butuh dikasihani saat dicaci! "

-Rean Exxel Vransisco -

Rean sengaja mengajak Zara untuk, membolos pelajaran pertama. Sangat mudah bagi Rean untuk bolos sekolah, cukup memberikan uang kepada satpam gerbang Adisba akan dibuka secara lebar. Namun itu semua hanya berlaku untuk Rean, anak pemilik yayasan Adisba.

"Lo mau bawa gue kemana? " tanya Zara menatap Rean penasaran. Rean tak menghiraukanya, Rean masih sibuk menyetir membelah kepadatan jalan raya, dengan Zara.

"Lo budek ya? "

"Lo tuli? "

"Ada banyak kopoknya ni orang!"

"Woy budek! Telinga lo ada 2 kan? Masih berfungsi kan? " tanya Zara bertubi tubi membuat Rean seketika menghentikan mobilnya, menyisahkan Zara yang was was akan kondisinya sekarang ini sembari memegangi dada yang berdetak sangat kencang.

"Turun"

"Ngapain? "

"Udah sampai. "

"Kemana? "

"Lo turun aja elah! "

"Gak! Gak mau! Lo mau buang gue kesini kan? Iya kan?! " protes Zara membuat wajah Rean kusut seketika. Berbicara dengan Zara memang sangatlah susah, terlebih otak Zara yang lemot. Padahal sudah jelas, kalau mereka sekarang ada didepan Minimarket. . Tentu buat belanja kan?

"Ikut gue! " ucap Rean melepas sabuk pengaman yang ada didalam mobilnya kemudian keluar. Rean berbalik dan membukakan pintu mobil untuk Zara. Zara hanya diam. Ini pertama kalinya Zara diperlakukan indah pada lelaki. Rean segera menarik Zara dan menggenggam erat tangan Zara membuat Zara diam tak ingin memberontak.

*******

Zara dan Rean kini sudah berada didalam Manimarket . Mereka berkeliling Manimarket untuk mencari sesuatu. Rean yang masih setia menggenggam erat tangan Zara membuat banyak pasang mata yang melihatnya. Namun sama sekali tak Rean hiraukan. Rean segera mengambil troli untuk mengangkut berbagai belanjaan yang ia beli. Mulai dari Makanan ringan, berbagai keperluan anak kecil, susu, roti dan lain lain. Sementara Zara sedang berkeliling melihat lihat berbagai tumpukan yang tertata rapi, sambil mengetuk ngetuk dagunya berniat mencari sesuatu.

"Zara,  " pangil Rean membuat Zara menoleh dan mendekati Rean yang sedang membawa troli dengan berbagai makanan.

"Apa? "

"Lo gak mau beli roti? "

"Roti apa? "

"Roti khusus untuk cewek. "

"Roti khusus untuk cewek?  " ucap Zara dengan alis terangkat.

"Tu, pembalut. " jawab Rean dengan terkekeh membuat Zara sontak membulatkan matanya dan menatap jahat Rean. Seketika pikiran jail muncul sekelabat dipikiran Zara.

"Rean, "

"Apa? "

"Masa cuma ada roti buat cewek. Kalo roti buat cowok ada? "

"Ada. "

"Apa. "

"Kayak pembalut. Suka ngisap darah, dan punya sayap. " ucap Rean sengaja mendekat disamping telinga Zara dengan nada suara yang pelan. Membuat Zara sontak terkejut dan kebingungan.

"Hah? Ada? "

"Ada. Itu Drakula. " jawab Rean kemudian pergi kekasir untuk membayar semua belanjaan yang baru Rean beli.

REANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang