25. Makian!

422 19 2
                                    

"Setiap orang punya misi dan visi untuk mencintai kemudian memiliki. Tapi, seutuhnya cinta tak harus memiliki. Akan ada masanya, perhatianmu diabaikan, lalu dia menghilang. Setapak mencari cinta yang asli. " Zara Thalenta Kimberly.

Bel istirahat sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Para murid Adisba berlalu lalang untuk mengisi perutnya dan menenangkan pikiran selama 2 jam belajar. Menurut janji yang diucapkan Rean. Rean harus menjadi bodygad nya Zara, karena alasan boneka Bebek. Rean segera beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan teman teman yang sedang membereskan peralatan tulis mereka. Rean tak menghiraukan celotehan teman temanya yang memanggilnya sedari tadi. Bukan karena ingin mementingkan Zara, tapi Rean hanya ingin menepati janjinya.

"Rey, mau kemana lo? " tanya Kendar dengan memasukan buku bersampul hello kitty dalam tasnya. Namun Rean mengabaikannya, dan enggan untuk menoleh.

"Ya gitu. Kalo udah klepek klepek sama cewek. Kemana mana harus sama ceweknya. Kalo gak, bisa bisa kek ikan kebahisan oksigen. " sambar Teejey dengan kaki diatas meja dan topi berwarna hitam yang terbalik.

"Sejak kapan ikan nafasnya pakek oksigen? " tanya Aditya pada Teejey.

"Sejak? Sejak gue ngomong. " jawab Teejey disertai kekehan.

"Gaje lo! "

"Bodo amat! "

"Gila! Kek tukang parkir. Mundur mundur mundur! "Ucap Aditya yang tak ada masuk akalnya.

"Ini tadinya ngomongin Rean. Terus ikan oksigen. Sekarang nyambet ke tukang parkir, terus nanti ngomongin apa lagi? " ucap Bagus yang mendapat tawa dari Teejey, Aditya dan Kendar. Jangan tanya soal Lintang. Ia adalah spesies cowok yang susah berinteraksi.

"Ngomongin kapan lo jadi tukang las. " jawab Kendar sekenanya.

*****

Zara kini sudah siap dengan bekal berwarna pink dan air mineral yang ia beli pagi tadi. Zara sangat ingin memberikan makananya pada Vero. Hanya Vero seorang. Zara menyusuri jalan yang akan membawanya kekantin. Tak menghiraukan tatapan aneh murid Adisba yang menatapnya dengan berbagai tatapan tak suka. Baginya, jika itu tak mengganggu nya, bukan masalah besar untuk dipikirkan. Langkahnya kemudian berhenti, karena sebuah tangan putih dilengkapi jam tangan berwarna hitam yang mencekalnya. Zara berbalik, dan mendapati Rean dihadapanya.

"Ngagetin aja sih lo! " ucap Zara ketus.

"Mau kemana? " tanya Rean mengalihkan pembicaraan, kemudian menatap bekal dan air mineral yang dibawa Zara. "Itu buat siapa? " tanya Rean lagi.

"Ini buat Vero. Lo tungguin gue disini! " ucap Zara kemudian membalikan badanya. Sedangkan Rean hanya diam menuruti apa yang Zara ucapkan.

Namun belum sempat sampai kantin, Zara membalikan badanya lagi. Dan berlari kecil menghampiri Rean. "Oya, jangan bantuin gue kalo gue diapa apain. Tetap disini! Dan jangan mendekat! " ucap Zara kemudian meninggalkan Rean

****

"Hahaha. Jadi waktu bayi, lo suka nyungsep dikolong tempat tidur? " tanya Restu pada Zikri. Ya mereka kini berada dikantin. Zikri yang memakan mie ayamnya kemudian tersedak hebat, membuat Vero dan Restu kembali tertawa. Zikri segera meneguk 1gelas air putih, membuat Restu cengo melihatnya.

REANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang