16|° Hampir Mati.

433 26 2
                                    

Vote now!

Vote now!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rean menunggu Zara sadar, sudah hampir 5 jam. Namun, Zara tak kunjung bangun dari tidurnya. Dapat Rean rasakan, kesedihan yang dialami oleh Zara.

"Zar. Bangun! Bentar lagi pelajaran ke2." ucap Rean mencoba membangunkan Zara. Namun Zara masih saja menutup kedua matanya.

"Zar. "

"Udah 5 jam nih gue nungguin lo bangun. Ayolah Zar. Bangun dong! "

"Zara? Lo gak mati kan? Masih nafas kan? Yaudah, bangun dong, " ucap Rean menatap Mata Zara.

"Zar. "

"Jadi mau akting pingsan nih? Biar gue gendong sampai rumah? Gak lucu akting lo Zar. " ucap Rean dengan Zara, namun Zara tak kunjung menjawabnya.

"Zar, "

"Jadi lo beneran pingsan? "

"Gak bohongan nih? Sumpah, bukan gue yang bikin lo pingsan Zar! Zara! " ucap Rean semakin khawatir. Rean segera mengecek suhu tubuh Zara dengan menelungkupkan tanganya dijidat Zara. Tanpa lama lama, Rean segera membopong Zara, dengan menyelipkan tangan di leher dan dalam lutut Zara.

Rean membawa Zara masuk dalam mobil nya, dan menebaringkan Zara dibelakang. Rean segera masuk dalam mobilnya, dan menyalakan mesin.
"Pak, cepet buka gerbangnya! " perintah Rean, satpam tersebut langsung membukakan pintu gerbang untuk Rean. Rean melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, dan berniat membawa Zara keRumah Sakit.

*****

Rean berlari masuk kedalam RS, dan meminta bantuan para suster. "Sus, tolong teman saya sus! Cepetan! Dia dalam bahaya! " ucap Rean tegas. Para suster segera membawa Zara masuk dalam ruangan. Untuk dicek kondisinya.

"Maaf mas. Anda dilarang masuk. " ucap Suster tersebut, kemudian pergi memanggil Dokter. Rean mengacak acak rambutnya, dan segera mengirimkan pesan untuk Lintang.

Rean

Lin, cepetan kerumah Sakit sekarang! Zara pingsan. Gue butuh lo.

*****

Suasana kelas Aditya dkk kini sangat ricuh. Aditya yang sibuk chatan dengan Jina. Bagus yang sibuk menggoda teman sekelasnya, Teejey dan Kendar yang main game online, dan Lintang yang sibuk belajar.

"Tang, otak lo gak ngebul tu belajar mulu? Baru aja tadi ulangan, " ucap Teejey dengan mengunyah permen karet dan memainkan ponselnya.

"Lo seneng main game? " tanya Lintang.

"Yah seneng lah. Seneng banget malahan. Dunia gue tanpa game itu burik. Gitu gitu aja. " ucap Teejey yang disertai tawa 1 kelas.

REANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang