Hari ini aneh, sangat aneh. Justru keanehan ini dimulai sejak enam hari yang lalu.
Rex tidak menghubunginya sama sekali! Selain itu, ia dan Larg tidak menjemputnya sepulang sekolah. Oke, Sasa tidak bersedih maupun merindukannya. Sasa hanya..
Heran?
Tapi persetan dengan hal itu. Yang terpenting, selama seminggu ini Sasa bebas! —meski sejujurnya ia masih sedikit takut untuk berinteraksi dengan lawan jenis.
Rex itu gila! Oke? Ia bisa melakukan apa pun, dimana pun, kapan pun! Hal ini tentunya harus diwaspadai.
Kini Sasa sedang berada di kamarnya sambil streaming melalui laptop dengan semangkuk popcorn caramel.
'Dia.. lagi ngapain ya?'
Sasa menggeleng keras sambil menampar pelan pipinya sendiri. Untuk apa ia memikirkan hal itu?!
Ia mengambil popcorn lagi dan menyuapkannya ke mulut, mengunyah, kemudian menelannya ketika ponselnya berdering. Sasa menoleh, nama Rex fucking Lorgan tertera disana membuatnya menegakkan punggung.
Tunggu dulu!
Sasa tidak menunggu pesan maupun telfon darinya kan?!
Sasa duduk tegap, mempause filmnya dan membenarkan rambutnya yang tentunya tidak berpengaruh terhadap apapun. Well setidaknya hal itu mengurangi kegugupannya.
Tidak! Sasa tidak gugup!
"Halo?" ucap Sasa setelah mengangkat telfon dan mendekatkan ponsel ke telinga.
"Do you miss me?" suara menyebalkan itu terdengar.
"Enggak! Terima kasih," jawab Sasa angkuh namun Rex justru tertawa.
"Sekadar info kalau kamu mencari aku. Aku di Singapore sekarang, bae."
Sasa sedikit terkejut. Apa karena hal ini Rex menghilang selama hampir seminggu?
"Oh," jawab Sasa tak acuh.
"Aku pulang sekitar dua minggu lagi," kata Rex.
"Dua minggu?" ulang Sasa sedikit tak percaya.
"Yep, a little bit busy right now. Aku juga pergi ke UK untuk beberapa hari dan... I don't know, aku gak ingat karena semua kerjaan numpuk."
"Oh jadi selama sebulan ini kamu sibuk," kata Sasa tak heran. Papa bilang Rex adalah penerus tunggal Lorgan Corp dan dirinya adalah penerus tunggal Weld.Group yang tentunya bukan tugas yang ringan. Menjadi penerus tunggal seperti mereka berdua memiliki tanggung jawab yang sangat besar.
"Iya, tapi nanti aku akan pulang jadi kamu tunggu aja."
Sasa berdecih. "Siapa juga yang menunggu kamu?" ucapnya sambil mengunyah popcorn lagi.
"Meskipun aku jauh, kamu tetap gak boleh ngobrol sama lawan jenis!" ancam Rex namun Sasa hanya memutar bola matanya malas.
"Hmm.." jawab Sasa.
"Okay kalau begitu aku masih banyak kerjaan. Jangan tunggu aku telfon soalnya aku juga belum tahu bisa hubungin atau enggak."
"Iyaa.. sudah dibilang juga, siapa yang nungguin kamu."
"Baiklah, Bye," pamit Rex lalu suaranya terputus tanda bahwa telfon telah dimatikan.
Berarti selama akhir bulan ini Sasa tidak bertemu Rex? Sasa bersorak heboh.
<<<•>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
My Blind Boy
Teen FictionTanpa sengaja, Sasa adalah penyebab Rex menjadi buta. Tiga tahun kemudian, mereka berdua dijodohkan. Sasa berusaha untuk menolak perjodohan ini. Namun Rex justru berusaha agar Sasa menerima perjodohan ini hanya untuk balas dendam. "Your mine, bae"...