Delapan

524 41 0
                                    

Sasa menyuap kembali steak nya. Rex sudah tahu kemarin ia bersama Flynn.

"Kenapa diam hm?" tanya Rex sambil bertopang dagu.

"Ehm.." Sasa menelan makanannya terlebih dahulu.

"Lagipula pak Agung kecelakaan, terus Mama dan Papa juga pergi. Aku gak bisa pulang kalau gak ikut Flynn."

"Tapi dia gak mengantar kamu ke rumah kan?" ujar Rex telak. Sasa menjadi diam.

Rex meletakkan gelasnya. "It's okay, bae. Aku gak marah sama kamu. Tapi aku gak janji si bocah itu akan baik-baik saja."

Sasa menjadi panik kala mendengarnya. "Kamu ngapain, Rex?"

"Gak ada."

"Bohong!"

Rex membenarkan kaca matanya. "Kenapa? Kamu khawatir?"

Sasa menelan ludahnya sendiri. Suara kelam dengan aura menyeramkan. "Enggak kok," jawab Sasa cepat.

"Darron bilang apa saja ke kamu?"

"Dia bilang kamu mengincar perusahaan Weldlore. Kalau udah dapat berarti aku gak dibutuhkan lagi," jawab Sasa cuek. Toh dia tidak akan jatuh ke perangkap Rex Lorgan. Dia tidak akan menikah dengan cowok itu nantinya!

"Oh.."

Lalu terjadi keheningan antara mereka. Sasa makan dalam diam. Ia lapar dikarenakan perutnya tidak berisi sejak semalam. Sasa juga mencoba mengenyahkan segala ingatan mengenai Darron. Perlakuan maupun perkataannya. Justru sisi baiknya ia menjadi tahu niat lain Rex.

Sasa tidak boleh dimanfaatkan oleh Rex. Tidak dulu, sekarang, maupun nanti. Sasa harus menjadi perempuan tangguh dan jangan sampai terlena oleh perlakuan manis cowok itu yang tentunya palsu.

Mengenal Rex sejak kecil membuat Sasa tahu bahwa Rex tidak memiliki hati dan perasaan.

<<<•>>>

Sasa memasuki kelasnya dan ia langsung mendapati Lena menghampirinya.

"Kemarin kamu gak sekolah kenapa?" tembak Lena langsung. Sasa bahkan belum sampai ke tempat duduknya.

"Maaf, tiba-tiba aku gak enak badan," jawab Sasa sambil mengangkat tangannya membentuk huruf V.

"Kemarin Flynn juga gak hadir. Aku pikir kalian membolos bersama," kata Lena sambil cekikikan sendiri.

'Flynn juga gak sekolah?'

"Tapi aku pikir itu juga mustahil. Mana mungkin ada siswa Rhymes yang berani membolos," lanjut Lena.

Sasa menggelengkan kepalanya tak habis pikir. Ia tidak pernah mendengar ada yang membolos di sekolah International.

"Sudahlah. Setiap hari kamu selalu membicarakan Flynn, gak ada manfaatnya, Lena," ujar Sasa sambil berjalan menuju bangkunya dan Lena mengikutinya.

"Habis, kalau diperhatikan kamu dan Flynn itu serasi!" bisik Lena dengan antusias.

"Sudah sudah, aku gak tertarik."

Lena kaget. "Benarkah? Aku pun tertarik padanya meski bukan berarti aku suka dia."

Sasa mengangguk yakin. Semua cowok tidak ada bedanya bukan?

"Aku gak tertarik jadi berhentilah membicarakan dia, oke?"

Lena menatap Sasa curiga. Jika Flynn Dorrage tidak menarik perhatian Alissa Tiorra Weldlore, maka siapa yang bisa menarik perhatiannya?

Lena menepuk-nepuk bahu Sasa. "Hm.. begitu ya. Bagaimana dengan Zach Robert Kingsmith? Dia satu tingkat lebih tinggi dari kita."

"Kingsmith?" tanya Sasa sambil mengingat sesuatu. "Dia model terkenal itu ya?"

My Blind BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang