Dua puluh empat

520 48 3
                                    

Sasa kembali mengambil tisu untuk membersihkan hidungnya. Maklum, Sasa belum pernah mengalami penurunan nilai sedrastis ini. Ia mendapat peringkat 3 di kelasnya namun hal itu tidak membuatnya senang sama sekali.

Seragamnya masih terpasang di tubuhnya meski tidak rapi lagi. Ia mengunci pintu kamar dan memilih untuk sendiri. Mungkin setelah menangis puas-puas perasannya akan membaik. Tiba-tiba Sasa teringat Rex, bagaimana cowok itu memeluknya ketika ia menangis dan memberi kata singkat sebagai penenang.

Sasa sadar bahwa Rex telah berubah. Ia tidak sejahat dulu meski sifat menyebalkannya masih melekat di dirinya. Sasa anak tunggal, Rex juga anak tunggal dan hal ini menyebabkan mereka akrab tanpa sadar. Sasa juga sadar bahwa Rex itu seperti kakak laki-lakinya.

Tunggu...

Sasa membuang tisu ke tempat sampah kecil yang diletakkanya disebelah kasurnya. Rex itu... seperti kakak laki-laki atau seperti sosok yang disukainya?

Tidak mungkin... Sasa yakin perasaan yang ia rasakan pada Rex ini ibarat kehilangan saudara. Sasa tidak mungkin menyukai Rex ataupun sebaliknya. Lagi pula, apa Rex terkadang memikirkan Sasa juga?

Sarraline Muderiartha
Hai, Sasa! Gimana kabar kamu?
Kalau gak keberatan & ada waktu, gimana kalau kita ngemall bareng?
Hitung2, biar kamu gak sedih lagi, how?

Alissa Weldlore
Maaf, aku gk mood

Sarraline Muderiartha
Ohh.. baiklah...
Jangan sedih lagi ya, semangat!!!

Sasa meletakkan ponselnya asal. Mencoba menolak dalam hati bahwa ia berharap Rex yang mengirimnya pesan yang tentunya hal yang mustahil.

Tak lama kemudian ponselnya kembali berbunyi, karena penasaran akhirnya Sasa mengambilnya.

Lena Fudelyn
Saaaaaaaasaaaaa
Maaf aku gak datang saat bagi raport karena urusan keluarga, tapi Arkie bilang kamu sdg sedih
Ayo main, Sa. Udh lama kita gak membicarakan cogan gara" fokus ujian😂

Alissa W
Skrg aku gak sesedih itu kok..
Aku gk tertarik membahas cogan:)

Lena Fudelyn
Yah.. kamu memang cuma tertarik sama Rex Lorgan, sih
Ngomong" bagaimana kalian??

Alissa W
Gk terlalu baik
Besok kamu kesini ya? Mngkin sekarang aku sudah paham dgn perasaan aku sendiri

Lena Fudelyn
Aku.... merasa ad yg aneh sa
Oke aku datang besok. Curhat time!!

Kemudian Sasa menyimpan kembali ponselnya. Saking sibuknya Sasa dengan masalah orang tua, Rex, dan ulangan ia baru sadar bahwa Lena belum mengetahui apa-apa.

Setelah berguling-guling lama di kasurnya akhirnya Sasa bangkit. Ia mendekati lemari dan mengganti pakaiannya. Sasa kembali menatap meja belajar dan buku dari Rex masih terletak disana.

Akhirnya Sasa mendekat dan membuka buku tersebut hingga tak sengaja ia menemukan secarik kertas disana. Sasa mengerutkan kening, kenapa ada kertas disini?

Ia membuka lipatan tersebut hingga terpampang tulisan tangan rapi disana.

Rules!

1. Jangan pernah baper dengan Rex meskipun dia berperilaku manis mulai dari memanggil 'bae' hingga memberi kecupan.
2. Jangan sampai suka pada Rex.
3. Jangan bersedih karena itu justru membuat Rex merasa menang.
4. Lewati masa SMA ini dengan tabah karena setelah Sasa lulus ia akan langsung menolak perjodohan ini.

My Blind BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang