[Prolog]

1.9K 119 0
                                    

Seorang remaja laki-laki dengan wajah babak belur dan juga terdapat darah di area punggungnya diakibatkan cambukkan yang dilayangkan oleh Ayahnya sendiri.Tangan remaja itu terus menggedor-gedor pintu dihadapannya.

"Bodoh lo bodoh, kenapa lo harus bales bajingan itu. Arka goblok" racau remaja itu sambil memukul kepalanya.

Di dalam ruangan terdengar teriakkan seorang wanita diiring suara seperti cambukkan yang begitu keras. Arka yang mendengar itu lantas menggedor-gedor pintu itu dengan brutal agar dibukakan pintunya.

Namun sepertinya walaupun ia menggedor pintu itu keras, pintu itu tak akan dibuka.

"WOY, ANJING BANGSAT LEPASIN MAMAH GUE, GOBLOK!!" Teriak Arka emosi saat mendengar mamah nya yang terus menjerit kesakitan.

Clek..

Pintu itu terbuka dan muncul lah seorang pria paruh baya yg sedang memegang ikat pinggang sambil tersenyum penuh kemenangan.

"Tenang, saya sudah memanggilkan dokter untuk kalian berdua" bisik pria paruh baya itu tepat di telinga Arka, Arka yang mendengar itu menjadi makin emosi dan benar-benar ingin memukul wajah pria paruh baya ini yang notabenya adalah Ayahnya sendiri, namun ia menahan diri untuk tidak memukulnya karena ia tidak mau terjadi apapun lagi dengan mamahnya.

Arka masuk kedalam ruangan itu menghiraukan pria paruh baya yg masi berdiri di depannya. Kondisi kamarnya benar-benar berantakan, namun kondisi wanita paruh baya itu lebih berantakan daripada kamar ini. Wanita itu adalah mamah dari Arka yang bernama, Dian.

Dian terduduk, memeluk kakinya dengan air mata yang terus berjatuhan, menahan rasa sakit disekujur tubuhnya, karena mendapatkan kekerasan dari suaminya Jaya.

"Mamah..." lirih Arka dan langsung berlari ke arah Dian.

Arka memeluk Dian dengan erat. Sungguh Arka tidak sanggup melihat ibunya menangis. "Maaf" lirih Arka, masih dengan posisi yg sama yaitu memeluk Dian.

Dian melepaskan pelukannya "Arka... ka-kamu gak apa apa kan sayang?"lirih Dian dengan nada yg sangat lemah. Tangannya yang sedikit gemetar itu mengusap kepala anaknya lembut.

Arka mengangguk dan langsung memeluk wanita itu sambil menggumam kan kata maaf berulangkali.

■□■

Okey guys, ini udah aku revisi, dan ada beberapa yang aku ubah, agar lebih enak dibaca...

Maaf juga kalo misalnya masih acak-acakkan, aku udah berusaha sebisa mungkin untuk cerita ini agar lebih enak dibacanya🙏

Jika ada yang masih kurang, bilang aja ya.. agar cerita ini menjadi lebih baik...

Makasi banyak yang udah mau nungguin cerita ini update.

🍉🍉🍉

6 September 2020

Revisi, 21 Desember 2021

ARKANA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang