Vote, komen, dan follow. 3 syarat buat lanjut di chap berikutnya.
"Aku perhatiin kamu dari semalam kayak nggak mood gitu deh Ra, ada masalah apa? Kamu bertengkar yah sama kk Hanz?" tanya Anisa saat mereka kini sudah ada di mobil menuju ke sekolah. Ara pun terdiam, setampak itukah?
Anisa menyadari keterdiaman Ara berarti jawabannya, ya. jelas sekali tampak dimatanya bagaimana kedua manusia itu tak seperti biasanya di meja makan. Walaupun memang interaksi mereka di meja makan biasanya tak ada yang mencolok, tapi selama ini Anisa selalu memperhatikan bagaimana kakaknya menatap Ara dengan pandangan memuja selalu. Tapi tadi sangat berbeda, kakaknya yang justru malah menghindar, sepertinya kakaknya lah yang marah hingga Ara sampai galau dan banyak diam seperti ini.
"Ada masalah apa antara kalian Ra? Cerita deh sama aku, siapa tau aku bisa bantu. Kak Hanz itu kan kakak aku, jadi aku pasti tau gimana dia, coba deh ceritain," ucap Anisa membuat Ara tampak berfikir.
Sepertinya ide untuk bercerita dengan Anisa tak terlalu buruk, lagian juga Anisa sudah tau ia ada hubungan dengan Hanz walaupun tidak tau kalau mereka sudah menikah. Dan ia juga butuh masukan dari Anisa bagaimana caranya ia meminta maaf.
"Dia marah sama aku Sa," terang Ara memulai ceritanya.
"Kenapa?"
"Aku..., aku nggak nurut sama dia, jadi dia marah sama aku. Gimana dong Sa? Aku harus gimana lagi? Aku juga udah minta maaf tapi dia nggak peduli," ucap Ara sedih membuat Anisa tersenyum mendengarnya.
Aneh, menurutnya permasalah Ara dan kakaknya hanyalah masalah sepele, tapi mengapa serasa besar seperti itu sih? Kakaknya memang tak pernah bisa berhenti membuat orang susah. Kasihan Ara yang jadi terus kepikiran kan?
"Kamu nggak usah mikir terlalu keras Ra, kakak ku memang kayak gitu, suka bikin orang susah. Gak orang lain, gak keluarga, gak pacar sendiri semuanya di buat susah sama sikapnya yang nggak nentu, heran deh. Tapi kamu gak usah khawatir, dia pasti nggak benar-benar marah sama kamu, mungkin dia cuma kesal aja. Kamu tunggu aja sampai kekesalannya hilang trus kamu minta maaf lagi deh, pasti nanti dia maafin kamu," ucap Anisa membuat Ara menatapnya seperti ingin bertanya, benarkah? Dan Anisa pun mengangguk meyakinkan membuat Ara bisa merasa sedikit tenang.
"Makasih ya Sa, aku jadi bisa sedikit tenang. Nanti aku coba minta maaf lagi deh." Anisa hanya tersenyum saja menanggapi ucapan Ara yang itu. Menurutnya percintaan kakanya dan Ara sangat menggemaskan, Ara yang polos dan kakaknya yang dominan. Huftt, pasangan serasi sih, walau pastinya lebih berat di Ara yang harus ekstra banyak belajar untuk bisa mengimbangi sikap kakaknya.
~~~
Jam berlalu, angka menunjuk pukul 17.05, Ara keluar dari gedung sekolahnya menuju gerbang. Tadi ia sudah memesan ojek online untuk pulang, saat ini ia hanya tinggal menunggu sebentar lagi ojeknya datang. Dan beberapa saat kemudian ojek itupun datang.
"Atas nama Ara?"
"Ia pak."
"Naik neng." Ara pun mengangguk kemudian segera naik setelah memasangkan helmnya.
Setengah jam dalam perjalanan akhirnya Ara sampai juga di kediaman Zeino. Ia pun melangkah memasuki rumah, namun ada yang aneh, mengapa tampak sepi? Seperti tak biasanya, kemana semua orang?
"Tante Alaaaaa...," teriakan Rena membuat Ara segera menoleh ke sumber suara lucu si cantik Rena. Ia melihat Rena dan Reno berjalan menghampirinya dengan wajah lesu dan mata mereka tampak sembab seperti habis menangis. Ada apa ini?
"Kalian kenapa sayang? Kok seperti habis nangis? Apa ada yang nakal lagi di sekolah?" tanya Ara lembut namun sarat akan ke khawatiran, si kembar pun hanya menggeleng untuk menjawab pertanyaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Paksa (Istri Rahasia) ~COMPLETED~
General FictionFollow sebelum baca! High rank! #15 in Romance 29 Juni 2021 #11 in Romance 7 Juli 2021 #5 in Romance 7 November 2021 Seri ke-1 Zeino Family "Tuan, aku harus bagaimana? Aku tidak tau harus melakukan apa," ucap gadis itu sembari terus duduk dengan gel...