Annyeong, jangan lupa voment ya 😊
"Selamat datang ke rumah lagi sayang," sambut Samira sembari memeluk Hanz yang baru pulang dari rumah sakit bersama Gery.
Yah, hari ini tepat seminggu sejak kejadian Hanz kecelakaan, ia pun sudah bisa pulang. semua orang menyambut kedatangannya di rumah. Kepala dan tangannya yang di perban sudah di buka, hanya tersisa kakinya yang di gips. Hanz juga tak memakai kursi roda lagi, tapi ia sudah bisa menggunakan tongkat.
"Hanz, oma senang kamu sudah sembuh," ucap sang oma sembari bergantian memeluk cucu kesayangannya dengan sayang. Hanz pun membalas pelukan sang oma dengan kecupan di wajah wanita tua kesayangannya tersebut.
"Hanz rindu banget sama oma, oma tuh paling jarang jengukin Hanz ke rumah sakit," ucap Hanz seperti merajuk, semua orang pun tertawa melihatnya. Jarang-jarang Hanz seperti ini.
"Kamu kan tau kalau oma sudah tua Hanz, oma gak kuat lagi kalau harus naik kendaraan terus, apalagi kalau ngadepin macet."
"Ia oma gak papa kok, aku cuma becanda."
"Uncle, Lena lindu deh sama uncle."
"Reno juga, Reno jadi kesepian, gak ada teman main robot-robotan."Si kembar tak mau kalah, mereka juga mengangkapkan kerinduan. Karna memang pertama dan terakhir mereka bertemu di rumah sakit adalah hari itu.
Hanz menanggapi kedua bocah itu dengan senyuman mengembang di wajahnya. Kemudian ia pun sedikit menunduk untuk mencubit wajah keduanya bergantian dengan gemas.
"Uncle lebih rindu sama kalian berdua," ucap Hanz membuat si kembar pun tertawa kompak. Mereka sangat senang mendengar uncle nya mengatakan rindu.
"Uncle, uncle gak lupa kan hadiah kami? Lena mau balbie balu."
Shit, Rena bukan Rena kalau sampai lupa yang namanya hadiah. Gadis kecil menggemaskan ini nggak akan berhenti menuntut kalau belum juga mendapatkan apa yang ia mau.
"Kalau kaki uncle sudah sembuh, uncle janji deh pasti beliin kalian, kita beli semua yang kalian mau."
"Benalan uncle? Lena bisa pilih sendili?"
"Bisa dong."
"Horeee, berarti Reno dan Rena ikutan dong belinya uncle? Kita jalan-jalan ke mall kan uncle," tambah Reno antusias. Hanz pun mengangguk mantap menjawabnya. Seketika si kembar pun berteriak heboh dan gembira.
"Tumben kak Hanz mau ngajak si kembar jalan? Biasanya kan waktu kakak paling mahal," sindir Anisa membuat Hanz dan Ara terdiam. Dalam hati Ara ingin sekali topik ini berganti ia takut Rena keceplosan seperti terakhir kali.
"Mereka ada something tuh, katanya rahasia berempat," ujar Alea membuat yang lainnya memicing bingung.
"Ehhem, sebaiknya kita semua duduk dulu. Ada yang perlu aku omongin," ucap Gery menginterupsi memecah suasana. Ara pun bernafas lega.
Akhirnya mereka semua pun duduk dan berkumpul dengan tenang. Mereka hanya tinggal menunggu Gery membuka map coklat yang ia bawa sedari tadi. Mereka yakin itu kondisi kesehatan Hanz. Wajah mereka semua pun berubah serius.
"Sebenarnya hasil ini udah keluar 3 hari yang lalu. Tapi aku tunggu pulang aja biar semua ngumpul dan bisa liat hasilnya," ucap Gery membuat semuanya mangguk-mangguk serius.
"Bagaimana hasilnya Ger?" tanya Reksa yang sudah penasaran.
"Hasil keseluruhan mengatakan kalau Hanz baik-baik aja. Kakinya juga bakal sembuh kurang lebih dalam 2 minggu, tadinya aku kira bakal sebulan. Ternyata memang Hanz sekuat itu. Jadi Hanz dinyatakan sudah sembuh total," terang Gery membuat semuanya bernafas lega dan mengucap syukur dalam hati masing-masing. Tapi tidak dengan Reksa, tentu ia masih ingat ada satu hal lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Paksa (Istri Rahasia) ~COMPLETED~
General FictionFollow sebelum baca! High rank! #15 in Romance 29 Juni 2021 #11 in Romance 7 Juli 2021 #5 in Romance 7 November 2021 Seri ke-1 Zeino Family "Tuan, aku harus bagaimana? Aku tidak tau harus melakukan apa," ucap gadis itu sembari terus duduk dengan gel...