Besok malam minggu, kalau mau ditemanin sama AraHanz, silahkan vote dan komen yg banyak ya 😘
Ara baru saja selesai video call dengan orang tuanya dan memberitahu perihal nilainya. Kedua orang tuanya tertawa senang dan bahagia mendengarnya. Mereka pun tak lupa mengucapkan selamat dan memberikan nasehat agar Ara semakin rajin dan terus menjadi anak yang baik. Tak lupa mereka pun menasihati agar Ara bisa menjadi menantu dan istri yang baik. Mereka memang belum tau kalau Ara dan Hanz merahasiakan pernikahan mereka dari keluarga Hanz.
Tok tok tok...
Suara ketukan pintu kamarnya membuat Ara baranjak dari duduknya di pinggiran ranjang tadi kemudian segera membukakan pintu.
"Sayang, mas boleh masuk kan?"
Ara tersenyum sembari mengangguk menjawab pertanyaan Hanz. Kemudian ia pun membukakan pintu lebih lebar lagi lalu membiarkan Hanz masuk. Setelahnya ia kembali menutup pintu dan menguncinya untuk berjaga-jaga. Ia takut kejadian seperti terakhir kali kepergok oleh Icha terulang kembali.
"Mas nggak ada yang liat kan?"
"Nggak ada kok sayang. Aman," ucap Hanz percaya diri membuat Ara tertawa pelan.
"Sayang, mas rindu banget sama kamu. Mulai dari ujian kemarin kamu cuekin mas terus, kan mas jadi sedih," ucap Hanz manja sembari memeluk tubuh Ara dari belakang. Kedua tangannya melingkar sempurna di pinggang ramping istrinya dan kepalanya ia sandarkan di bahu Ara sembari mencari kesempatan menghirup aroma vanila Ara yang selalu berhasil membuatnya mabuk kepayang.
"Itu kan karna mas ngerjain aku, jadinya aku harus belajar ekstra agar aku bisa ngerjain ujian dengan baik," jelas Ara membuat Hanz meringis. Ara masih saja ingat masalah itu.
"Mas kan udah minta maaf, kamu juga udah maafin mas, kenapa di ungkit lagi sayang?"
"Maafin aku ya mas," ucap Ara merasa bersalah. Padahal Hanz sendiri tau, tak seharusnya ia merasa bersalah karna Ara tak pernah bersalah. Tapi tetap saja ia ingin mengambil kesempatan ini, bagaimana bisa iblis membuang-buang kesempatan hebat di depan mata.
"Kalau kamu mau mas maafin, kamu harus nurut sama mas, waktu itu kan kamu udah janji kalau kamu bakal mau di sentuh sama mas. Tapi sampe sekarang itu belum kesampaian juga. Mas udah nggak sabar jadiin kamu milik mas seutuhnya sayang."
Ara meneguk salivanya kasar mendengar penuturan Hanz yang blak-blakan mengarah kesana. Ia jadi kembali terbayang dan teringat kejadian terakhir kali saat ia memandikan Hanz. Ia pun kembali mengingat bagaimana besarnya milik Hanz hingga ia bergidig ngeri. Setelah semua itu, ia tak tau apakah ia masih bisa melakukan itu.
"Bagaimana Ara?"
"Ak-aku...."
Ara tampak ragu membuat Hanz mendesah kecewa. Ia pun segera melepaskan pelukannya pada tubuh Ara dan bergegas ingin beranjak keluar, namun Ara segera menahan lengannya.
"Mas, mas mau kemana?"
"Keluar," jawab Hanz singkat dan ketus.
"Mas marah?"
"Nggak tau," lagi-lagi ketus.
"Maafin aku mas," ucap Ara sembari menunduk sedih.
"Kalau kamu mau dimaafin kamu harus jadi istri yang baik dong."
Persetan jika Hanz sekarang seperti bajingan yang mengharapkan layanan dari gadis polos dan menodainya yang masih suci. Ia tak peduli, setidaknya jika pun ia bajingan, ia adalah bajingan yang ingin menodai istrinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Paksa (Istri Rahasia) ~COMPLETED~
Fiksi UmumFollow sebelum baca! High rank! #15 in Romance 29 Juni 2021 #11 in Romance 7 Juli 2021 #5 in Romance 7 November 2021 Seri ke-1 Zeino Family "Tuan, aku harus bagaimana? Aku tidak tau harus melakukan apa," ucap gadis itu sembari terus duduk dengan gel...