Tok.. Tok.. Tok
Ara melihat ke arah pintu kamarnya yang masih tertutup dengan heran. Siapa yang mengetuk pintu sepagi ini? Ia bahkan baru selesai mandi dan menggunakan seragam sekolahnya. Bahkan rambutnya saja belum ia sisir sama sekali.
"Siapa?" tanya nya terlebih dahulu sebelum membuka pintu. Bukan apa-apa, ia hanya ingin was-was, siapa tau itu Hanz. Mengingat akhir-akhir ini suaminya tersebut seringkali datang ke kamarnya di waktu-waktu yang sangat tidak tepat.
"Anisa Ra."
Ara pun menghembuskan nafasnya lega. Syukur bukan Hanz, karna jika itu Hanz maka ia jamin kalau ia tak akan membukakan pintu. Pria itu selalu saja membuat jantungnya berdetak tak karuan.
"Ada apa Sa?"
"Ra, hari ini sepertinya aku nggak bisa masuk sekolah. Aku lagi nggak enak badan Ra. Badan aku rasanya sakit banget."
Ara menatap Anisa khawatir. Kemudian punggung tangannya segera menyentuh dahi Anisa yang memang sedikit panas.
"Kamu sakit Sa? Apa perlu ke dokter?"
"Nggak kok Ra, gak papa. Nanti juga sembuh sendiri kalau udah minum obat. Aku kesini cuma mau bilang itu sama kamu, supaya kamu nggak nungguin aku nanti. Kamu berangkatnya sama kak Hanz aja yah, kebetulan dia juga mau ke sekolah hari ini."
Kening Ara mengernyit bingung mendengar ucapan Anisa. Hanz ke sekolah? Untuk apa?
Sementara Anisa yang melihat raut kebingungan di wajah Ara segera menjawab pertanyaan di otak Ara.
"Tiap bulan kak Hanz ke sekolah buat ngecek perkembangan pembelajaran di sekolah. Kan kak Hanz juga yang ngelola sekolah kita Ra."
Seketika itu juga Ara mangguk-mangguk mengerti. Ia baru ingat jika sekolahnya kan masih aset milik keluarga Zeino.
"Oh ia, ya udah deh Sa gak papa. Kamu yang cepat sembuh yah." Anisa pun mengangguk kemudian segera permisi untuk kembali ke kamarnya.
~~~
"Kamu berangkat sama aku kan?" tanya Hanz pada Ara yang kini masih menyantap sarapannya. Sementara Hanz sudah selesai menghabiskan sarapannya sedari tadi.
"Hmphh, i-ia...," Ara bingung ingin melanjutkan ucapannya untuk menyebutkan Hanz dengan panggilan apa di depan banyak orang. Biasanya ketika sedang berdua, maka mulutnya itu akan sangat lancar menyebutkan kata mas, tapi karna kini semua mata sedang memandang interaksi di antara mereka, ia jadi gugup dan salah tingkah.
Yah, memang selama ini mereka tidak banyak berinteraksi atau bicara jika di depan banyak orang. Tapi ketika sedang berdua saja, maka interaksi di antara mereka akan melampaui yang ada di luar nalar mereka semua.
"Cepat," satu perintah itu membuat Ara segera mempercepat sarapannya dengan buru-buru.
"Gak usah buru-buru Ara, kalau Hanz tidak mau menunggu mu biarkan dia pergi sendiri saja. Nanti oma akan menyuru sopir untuk mengantar mu sekolah," ucap sang oma lembut karna tak tega melihat Ara makan seperti itu. Kemudian ia pun menatap Hanz sengit.
"Kau membuat Ara makan memburu seperti itu. Kalau tidak sabar pergi saja. Nanti Ara di antar mang Ujang."
"Bukan gitu oma, Hanz cuma takut dia telat aja kok. Gak usah di antar mang Ujang, biar sama aku aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Paksa (Istri Rahasia) ~COMPLETED~
Fiksi UmumFollow sebelum baca! High rank! #15 in Romance 29 Juni 2021 #11 in Romance 7 Juli 2021 #5 in Romance 7 November 2021 Seri ke-1 Zeino Family "Tuan, aku harus bagaimana? Aku tidak tau harus melakukan apa," ucap gadis itu sembari terus duduk dengan gel...