Chapter 11

62 16 25
                                    

SELAMAT MEMBACA CERITA DISTANCE <3


Padahal hanya perkara jadian tapi ramainya seperti orang lamaran. jujur saja Floren tak begitu ingin tahu. tapi topik yang dibicarakan Gabriel membuat dia semakin penasaran. walaupun Floren tak punya hak namun apa boleh buat jika sudah dikuasai perasaan kepo.

Floren tampak berpikir, tak mungkin lelaki itu mau menawarkan diri secara suka rela. minta maaf saja dia tak mau, apalagi meminta gadis itu menjadi pacarnya? ditambah keadaan yang ramai seperti tadi.

Tapi dipikir pikir Atha termasuk kategori gercep juga dalam memilih pacar. belum cukup satu semester, kakak kelas sudah menjadi gandengannya. terus yang Floren lihat dari grup kelasnya perempuan itu berasal dari kelas 11 MIPA 1. setahu Floren, 11 MIPA 1 di isi dengan siswa siswi pintar dengan perawakan yang hampir mendekati kata sempurna. kalau kata orang,

Paket komplit banget!

Yang artinya Atha tak salah pilih.

Lagi pula kenapa juga kalau lelaki itu salah pilih? Floren tak punya hak untuk marah, Floren bukan siapa siapanya.

***

Pagi-pagi banget Floren udah nyampe di sekolah, padahal baru jam 06.05 Dan masih tersisa 45 menit lagi sampe bel masuk kelas dibunyiin. Ya gak masalah sih Floren dateng awal-awal daripada telat ya kan.

Tapi kayak nya ini hari sial Floren juga. Selain gak ada tanda tanda satupun anak 10 IPA 2 yang datang. Floren juga di pertemukan dengan atha and the geng yang lagi berdiri di depan kelas. Entah ngapain juga mereka berdiri disitu. Udah kayak satpam. Mau gak Mau Floren mesti lewatin mereka. Karna posisi kelas dia yang bersebelahan dengan kelas nya atha.

Floren lewat sengaja gak liat mereka. Berusaha banget dia hindarin kontak mata sama atha. Karna selain gak mau, dia juga males liat muka songongnya atha. Annoying tau gak.

Tapi, ada aja hambatannya.

"Hai flo."

Floren noleh, ternyata rizky yang nyapa dia. Gapapa kalo rizky. Anak nya baik. Gak banyak tingkah kaya temen nya.

"Hai ky."

Setelah ngomong gitu floren langsung jalan setengah lari ke kelasnya.

"Ngapain sih lari-lari? Lo lagi gak dikejar kejar."

Suara itu langsung buat floren noleh ke belakang buat liat siapa yang ngomong. Ya meskipun dia udah tau itu si atha. Tapi apa salah nya memastikan. Floren sengaja bikin muka nya sesinis mungkin biar atha tau kalo floren males ngomong sama dia.

"Gue lari juga gak minta Bantuan kan sama lo? Kenapa lo yang sewot?" ujar Floren.

"Cuman ngingetin. Ntar kalo lo jatoh siapa yang mau repot? Kita juga kan?" balas Atha.

"Gue gak minta Bantuan sama lo. Kalau pun lo mau Bantuin gue. Gue nya yang gak mau. Najis." balas Floren gak mau kalah.

Atha cuman Natap Floren sekilas lalu setelah itu masuk ke dalam kelas. Diikutin dengan risky sama irfan. Berdebat sama Floren gak bakal dapat prestasi. Dapat emosi iya.

Distance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang