Chapter 8

97 25 32
                                    

SELAMAT MEMBACA CERITA DISTANCE <3


Hari Ini adalah hari terakhir pelaksanaan dare yang diberikan zelin saat mereka bermain ke rumah Floren. tapi Floren sama sekali tidak terlihat dekat dengan laki laki yang ditargetkan nya itu. jangankan dekat, tahu nama lelaki itu saja tidak, bagaimana mereka mau dekat. Selama dua Hari berturut turut juga Floren selalu ter-tikung dengan gadis lain yang ingin mendekati laki laki itu juga.

Emang susah deketin orang ganteng, ada aja saingan, batin Floren.

Hari ini floren berencana untuk mengganti rugi kerupuk kakak kelasnya yang waktu itu jatuh. Sebenernya Floren agak keberatan tapi mau bagaimana lagi, ia tidak mau terus terusan diganggu oleh orang seperti itu.

Setelah membeli kerupuk di kantin, Floren langsung menaiki tangga menuju area kelas XII. Floren tahu kelas kakak kelasnya itu setelah diberitahu oleh teman temannya. tapi sepertinya tidak ada seorang pun di kelas yang ditujunya. Hanya ada ransel yang letaknya di kursi masing masing siswa. Ah ternyata kelas itu sedang ada jam pelajaran olahraga yang dilaksanakan di lapangan indoor, lapangan itu berlawanan dengan gedung kelas XII. tentu saja ini hal yang bagus untuk Floren, menghindari kakak kelas nya yang pasti akan mempermalukannya jika saja mereka ada di kelas.

Buru-buru Floren mencari letak meja kakak kelasnya itu, karena di setiap meja diberi tanda berupa nama, maka Floren gampang mencarinya. sampailah ia pada meja yang bertuliskan nama 'disya kusuma' tanpa menunggu lagi Floren cepat cepat memasukan semua kerupuk yang di beli nya ke dalam tas disya. karena didukung emosi, tas disya sampai jatuh ke lantai.

Setelah selesai, Floren langsung berlari turun ke kelasnya. Bisa bisa ia akan mendapat masalah lagi kalau sampai ada yang tahu.

"Ngapa lo kek orang dikejar kejar rentenir gitu dah?" tanya Zelin pada Floren yang baru saja memasuki kelas dengan keadaan ngos-ngosan.

"lo ngutang dimane Astaghfirullah."

"Sshhttt diem dulu!" balas Floren sementara mengatur nafasnya, "gue dari kelas dua belas."

"Ngapain lo kesana?" Jua bersuara, "perasaan tadi gue liat kelas kak disya lagi olahraga di lapangan indoor."

"Ya makanya itu gue kesana. Kalo ada dia pasti gue di malu maluin, mau ditaro dimana muka gue!" ujar Floren lalu duduk sambil mengipas dirinya menggunakan buku.

Selang beberapa menit, tiara masuk dengan membawa banyak lks ditangannya yang membuatnya susah payah menahan buku buku itu agar tidak lepas dari tangannya. 

Kalian pasti sudah tahu siapa yang akan mengusili tiara di saat saat seperti ini.

"Neng, mau abang bantu nggak?" tanya Gabriel membuat tiara ingin sekali menebas kepalanya memakai parang.

"Nggak usah," balas Tiara ketus.

"Ntar kalo jatoh gak bakal gue tawarin dua kali lho ya."

"Banyak bacot banget sih! Harga diri lo mau gue jatohin?"

"Ampun ra ampun."

"Setelah gue bagiin lks Ini ke kalian, buka dihalaman dua belas trus kerjain soal essay sepuluh nomor," jelas Tiara kemudian membagikan lks itu kepada teman temannya.

Distance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang