SELAMAT MEMBACA CERITA DISTANCE <3
As you guess. satu-satunya orang yang duduk membelakangi lapangan hanya Floren citra valencia. sekarang gadis itu sedang dibawa masuk ke dalam kelasnya. Floren tak mau ada yang bertanya tanya jika ia dibawa ke unit kesehatan sekolah. apalagi tadi jam olahraga. sudah dipastikan banyak siswi siswi yang berpura pura lemas agar dapat membaringkan diri di kasur atau sofa empuk yang ada di UKS.
Jangan berharap kalau atha akan duduk disamping Floren sambil memberikan pertanyaan retoris seperti :
Ada yang sakit?
Atau,
Perlu diobatin nggak?
Big no! Jangankan itu, menengok Floren di kelas saja enggan dilakukannya. karena katanya dia capek jadi Atha hanya terduduk di pinggir lapangan. alhasil Rizky dan Irfan yang menolong Floren dibantu Zelin dan teman temannya.
"Sakit banget ya ren? maafin temen gue ya?" ujar Irfan.
Laki laki itu tak tega melihat Floren yang dari tadi tak berhenti batuk batuk. Irfan mendadak takut jika tiba tiba batuk Floren mengeluarkan darah seperti sosok hantu di film horor. Irfan bergidik ngeri. pikirannya terus melayang kemana mana. bagaimana jika tiba tiba ada paku yang dicabut dari kepala Floren. silahkan bilang Irfan berlebihan tapi sungguh pikiran itu tak bisa ia usir jauh jauh.
"Atha tuh keterlaluan tau fan. lo inget waktu kelas dua SMP dia nabrak tetangga kelas kita pake sepeda dan bukannya nolongin dia malah marah marah karna sepedanya hampir nyungsep ke selokan."
sebagai orang yang sudah berteman lama dengan atha. Rizky sangat tak menyukai sisi dari diri Atha yang satu itu. tak mau mengalah dan suka menyalahkan orang lain. bahkan gengsi di diri Atha sepertinya lebih besar dari dosa dosa Rizky. Sorry to say that. Tapi memang benar.
"Temen lo itu punya hati nggak sih? habis nyelakain anak orang bukannya nolongin. Malah duduk santai!" ujar Zelin pada rizky dan irfan.
"Dasar gak punya liver!" ujar Andhin.
"Liver itu hati ndhin. sama aja," ujar Selda.
Vania tidak terima melihat temannya diperlakukan seperti itu. enak saja duduk santai setelah mencelakai anak orang. dua lengan bajunya ia lipat ke atas. dikuncirnya rambut sepunggungnya itu. tali sepatunya ia ikat kencang. dan selanjutnya vania berjalan ke luar kelas menuju lapangan. lapangan yang di pakai mereka tadi adalah lapangan outdoor. Vania jadi lebih leluasa.
"WOI! TANGAN KOSONG LO KALO BERANEEE!!!" teriak Vania yang sontak membuat teman temannya kaget lalu mengikutinya ke lapangan meninggalkan Floren sendirian di kelas.
Bersama Rizky.
Jangan tanya dimana Irfan. sedari tadi laki laki itu sudah mengikuti vania dari belakang.
Keadaan lapangan tiba tiba menjadi ramai karena ulah Vania. sesampainya didepan Atha, Vania menaikan kakinya di bangku panjang bertingkat yang biasanya ada di pinggiran lapangan.
Sempat kaget karena tiba tiba dihampiri seperti itu tapi sedetik kemudian Atha kembali merubah ekspresinya jadi biasa saja. toh, yang dihadapannya ini hanya seorang perempuan. tak mungkin Atha naik darah dan berakhir saling tonjok sama dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance
Teen Fiction"Aku untuk kamu kamu untuk aku Namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda." Kamu tahu potongan lagu itu tha? Potongan lagu itu kayak kita. Sejauh apapun kita berjalan. Pasti ada persimpangan yang memisahkan kita untuk tidak lagi sejalan.