Bagian ; 22

1K 114 5
                                    

Keesokan harinya, Jisoo mendengar rekan-rekannya bergosip.

"Kalian tau...kemarin aku melihat Wheein masuk kedalam mobilnya Sajangnim.." ucap salah satu diantaranya.

Mendengar itu, Jisoo tiba-tiba kesal membayangkan Seokjin dan Wheein berkencan.

"Jisoo-ya...kau jangan salah paham, kami yakin kalau Wheein masuk mobilnya Sajangnim hanya karena kemarin kami dengar adik Sajangnim mengalami keguguran dan Wheein juga memiliki darah yg sama, jadi Sajangnim pasti membawa Wheein hanya karena Nona Jennie membutuhkan donor darah..." jelas mereka saat menyadari Jisoo tengah menguping.

Jisoo langsung cemas mendengar Jennie keguguran.

>
>
>

Jisoo mendatangi Wendy di toko buku.

"Eonnie..bagaimana keadaan Jennie?? Aku dengar dia keguguran??" Tanya Jisoo cemas.

"Kau benar, keadaan Jennie sekarang baik-baik saja hanya emosinya sedang tidak stabil dan tidak ingin bertemu siapapun..." jawab Wendy.

>
>
>

Jisoo berjalan pulang sambil tersenyum bahagia.

"Aku yakin sebentar lagi, posisiku akan digantikan oleh Wheein dan aku tidak perlu lagi bertemu dengan Sajangnim.." monolognya.

"Aku yakin Jennie pasti akan mengirimi Wheein hati babi setiap hari sampai akhirnya Wheein akan makan di ruangan Sajangnim, lalu setelah itu Wheein pasti akan menggantikanku menyeleksi sayurannya Sajangnim, Dan aku tidak perlu lagi menemui Sajangnim..." lanjut Jisoo.





Tapi malam harinya, Jisoo tiba-tiba merenung sedih di balkon rumahnya.

"Eonnie...waeyo??" Tanya Lisa melihat Jisoo bersedih.

"Lisa...apa kau mau dengar ceritaku..."

"Hm..."

"Baiklah...kau dengarkan, ada seekor babi yang ditangkap dan dibesarkan oleh seekor serigala tapi serigala berkata pada babi bahwa dia membesarkan babi hanya supaya dia bisa memakannya nanti...Si babi sangat ketakutan tapi karena babi tidak punya cara untuk mengalahkan serigala, terpaksa babi memakan semua makanan pemberian serigala....kejadian ini berlangsung selama beberapa waktu sampai babi jadi semakin gemuk.

Dan suatu hari, serigala tiba-tiba melepaskan babi dan menangkap seekor babi lain untuk dimakan tapi anehnya, babi yang sudah bebas itu malah merasa sedih.

Seharusnya babi yang sudah bebas itu merasa bahagia karena dia tidak jadi dimakan, bukan?? Tapi kenapa dia malah bersedih?" Cerita Jisoo lesu.

"Pasti karena babi itu telah jatuh cinta pada serigala," jawab Lisa, Jisoo terkejut lalu menatap Lisa yg sibuk menggambar.

>< >< ><

Keesokan harinya saat jam makan siang tiba, Jisoo menatap jam dinding dg sedih karena berpikir ia tidak harus datang ke ruangan Seokjin.

"Jisoo-ya...kenapa kau belum pergi ke ruangan Sajangnim???" Tanya Irene.

"Mungkin hari ini aku tidak perlu datang ke ruangan Sajangnim lagi..." jawab Jisoo menunjukkan senyum cerianya.

Lalu Jisoo beranjak pergi ke kantin tapi tiba-tiba dia ditelepon Seokjin.

"Yeboseo..." jawab Jisoo seketika langsung kembali ceria.







Di ruangan Direktur Utama, saat keduanya sedang makan.

"Em...Sajangnim...bagaimana keadaan Jennie?" Tanya Jisoo.

"Jennie baik-baik saja..." jawab Seokjin.

"Lalu apa yang akan Anda dan Jennie lakukan untuk berterima kasih pada Wheein?" Tanya Jisoo lagi.

"Kenapa kau bertanya seperti itu??" Tanya Seokjin balik.

"Aku hanya penasaran...." jawab Jisoo takut.

"Kami akan memberikan cek untuknya..." ucap Seokjin.

"Lalu kenapa dulu aku tidak diberi cek?" Protes Jisoo.

"Jisoo-ssi, apa kau tidak tahu bagaimana 'menggunakan tali panjang untuk menangkap ikan besar'?" Tanya Seokjin.

Baru saja Seokjin membicarakan masalah peribahasa tentang ikan, Jisoo justru tersedak duri ikan dan ternyata cukup parah sampai Seokjin harus memanggil dokter untuk mengeluarkan duri ikan itu dari tenggorokannya Jisoo.





Saat Jisoo mengantarkan dokter pergi, Seokjin tersenyum sendiri menatap duri ikan itu.

"Kim Jisoo, kau pasti ditakdirkan berumur panjang. Duri ikan sebesar ini tidak bisa mencekikmu sampai mati" gumam Seokjin.






Kembali ke ruangan departemen keuangan.

"Apa maksud Sajangnim tadi??" Pikir Jisoo.

"Jisoo-ya...baju apa yang akan kau pakai besok?" Tanya Irene.

"Hah? Baju apa??? Untuk apa?" Tanya Jisoo bingung.

"Apa kau jadi bodoh gara-gara keseringan kerja lembur? Besok pesta tahunan perusahaan," jawab Irene.

"Ah, kau benar, eonnie..." Jisoo baru ingat.

"Hei..apa kalian tau..dalam acara nanti akan ada hadiah berupa mobil,.." gosip rekannya.

Jisoo yg mendengarnya pun langsung mengkhayal menjadi pemenang mobil itu.

"Tapi yang bisa memenangkan hadiah itu hanyalah pegawai yang sudah memenuhi syarat, bekerja di perusahaan selama beberapa tahun..." ucap rekan yg lain, khayalan Jisoo pun sirna setelah mendengarnya.

Saat rekan-rekannya sibuk membicarakan masalah baju apa saja yang akan mereka pakai, Jisoo sibuk menggerutu dalam hati, "Aku tidak mempersiapkan apa-apa untuk pesta tahunan ini karena selama ini aku selalu sibuk menjadi penyeleksi sayuran, baiklah aku akan menghadiri pesta tahunan ini hanya untuk menikmati makanan-makanannya saja..."

"Aku dengar....dalam acara ini juga akan ada acara dansa dan pemilihan 'Miss Elegance' dan pemenangnya akan mendapatkan uang dan berdansa bersama Sajangnim..." ucap rekan yg lain.

"Aku sudah pasti tidak akan bisa memenangkan pemilihan itu...lain cerita kalau misalnya aku mengikuti kontes makan cepat atau menyeleksi makanan, hanya di kontes-kontes semacam itu aku mungkin punya kesempatan untuk menang..." pikir Jisoo.

Wheein berpura-pura tidak tertarik membicarakan masalah pesta itu padahal diam-diam dia mendengarkan semua dengan antusias apalagi saat mereka mengatakan kalau pemenang Miss Elegance akan berdansa bersama Direktur Utama mereka.


















》》》》bersambung《《《《



Next or not???

Vote and comment ya...

Come on EatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang