Bagian ; 39

875 94 2
                                    

Keesokan harinya, Jisoo dan Seokjin sarapan bersama di apartemennya Seokjin.

"Oppa...hari ini bisakah kau menurunkanku agak jauh dari gedung kantor seperti dulu..." ucap Jisoo memecah kesunyian di antara mereka.

"Apa kau merasa malu terlihat bersamaku?" tanya Seokjin.

"Tentu saja tidak, Aku hanya merasa sedikit gemuk jadi aku ingin sedikit berolahraga," jawab Jisoo.

"Tapi aku suka kau yg gemuk...Jichu-ya, kau harus bisa membiasakan dirimu," ucap Seokjin mencubit sayang pipi Jisoo.

>
>
>

Di kantor, para pegawai bersikap teramat sangat sopan dan ramah pada Jisoo sampai membuat Jisoo jadi ketakutan.

"Biasakan dirimu, Jichu-ya..." ucap Seokjin.

"Tapi membiasakan diri pada apa? Pada perlakuan istimewa dan tatapan aneh semua orang padaku?" Tanya Jisoo, Seokjin tersenyum melihat tampang frustasi Jisoo.






Siang harinya, Jisoo menceritakan masalah ini pada Jennie dan Wendy.

"Eonnie, kau tidak perlu mencemaskan masalah ini karena dulu aku dan Taehyung Oppa juga pernah mengalami hal yang sama..." ucap Jennie mencoba menyemangati Jisoo.

"Jennie-ya...seharusnya kau jangan membandingkan situasi Taehyung dengan Jisoo, Karena Taehyung itu adalah pegawai hebat bahkan pihak perusahaan sendiri yang memintanya bekerja pada mereka, sementara Jisoo hanyalah seorang asisten kecil yang pastinya akan mengalami tekanan jauh lebih besar daripada yang pernah dialami Taehyung.." ucap Wendy.

"Lebih baik kau mengundurkan diri saja, Jisoo-ya...jadi kau tidak perlu lagi menerima segala tekanan..." ucap Wendy menatap sinis Jisoo.

"Iya, aku setuju dengan ide Wendy Eonnie, sebaiknya eonnie tidak perlu bekerja terlalu keras...lagipula, aku juga tidak suka kalau kekasih Oppaku bekerja hanya sebagai seorang asisten..." tambah Jennie.

>
>
>

Dalam perjalanan kembali ke kantor, Jisoo bertekad untuk tidak mengundurkan diri apalagi setelah begitu banyak hal yang harus dilaluinya saat dia masih dalam masa percobaan dulu, jadi yang harus dia lakukan saat ini adalah menuruti perintah Seokjin untuk membiasakan diri.




Sesampainya di meja kerjanya, Jisoo mendapat surat pemberitahuan tentang kenaikan gajinya yang naik sebesar 8%.

"Syukurlah...gajiku naik sesuai aturan perusahaan..." ucapnya.


Saat Jisoo keluar ruangan, dia mendengar rekan-rekannya bergosip bahwa Bos pasti menaikkan gajinya sesuai aturan perusahaan demi menghindari gosip.

Setelah mendengar gosip rekan-rekannya itu, Jisoo jadi stres lagi, "kenapa masalah kecil seperti kenaikan gaji ini malah menjadi masalah besar.." gumam Jisoo.






Saat Jisoo bertemu dg Kepala manager keuangan di tempat fotokopi, Jisoo pun menghampirinya.

"Pak manager...terima kasih karena telah menyetujui kenaikan gaji saya..." ucap Jisoo.

"Ne...walaupun awalnya kau sama sekali tidak punya kualifikasi tapi seiring berjalannya waktu, kau mampu membuktikan kerja kerasmu, karena itulah, aku meminta maaf padamu, Jisoo-ssi...karena aku menaikkan gajimu sesuai aturan perusahaan tanpa memikirkan hubunganmu dg Sajangnim..." ucap Sang manager.

"Aniyo...saya merasa sangat berterima kasih pada Anda, Pak...karena menaikkan gaji Saya karena performa kerja Saya.." sahut Jisoo.

"Kau pantas mendapatkannya berkat kerja kerasmu sendiri.." ucap Manager lalu pergi.

>
>
>

Malam harinya, Jisoo dan Seokjin makan mie daging sapi bersama.

Jisoo menceritakan kebahagiaannya pada Seokjin karena kerja kerasnya diakui oleh managernya.

"Aku ingin mencari apartemen lain karena aku tidak ingin tinggal di Apartemen Rosè terus.." ucap Jisoo.

"Apa kau tidak bahagia tinggal di rumah sepupumu?" tanya Seokjin.

"Aniyo...aku hanya tidak enak tinggal disana karena Rosè tinggal bersama Kekasihnya di apartemen itu." Jawab Jisoo.

"Mwo???" Seokjin jelas terkejut mendengarnya.

"Aku tinggal bersama Rosè saja, Oppa...karena saat ini Kekasih Rosè sedang berada di Beijing.." ucap Jisoo menyakinkan Seokjin.

"Kenapa kau tidak memberitahuku masalah ini sejak awal?" Tanya Seokjin.

"Kenapa aku harus memberitahu Oppa? Masalah ini kan bukan masalah penting.." ucap Jisoo

"Jichu-ya, apa kau pikir aku akan membiarkanmu tidur di ranjang yang pernah ditiduri oleh pria lain?" Tanya Seokjin.

"Sepupu tinggal bersama itu kan sangat normal," jawab Jisoo.

"Kau harus pindah ke tempatku besok," putus Seokjin kesal.

"Tidak bisa, bagaimana bisa aku tinggal di tempatmu," tolak Jisoo.

Seokjin menatap Jisoo tajam, tatapan yang sangat menakutkan.

"Oppa...bagaimana kalau nanti aku tidur dengan menggunakan spreiku sendiri dan selimutku sendiri saja? atau tidur di sofa? atau tidur di lantai yang keras?" Bujuk Jisoo.

"ANIYO..." sahut Seokjin tegas.

"Baiklah..aku berjanji segera mencari apartemen lain dan pindah dalam waktu 3 hari.." ucap Jisoo.

"Temukan apartemen dan pindah besok, jika tidak maka kau harus pindah ke apartemenku.." putus Seokjin.

"Baiklah..." Jisoo setuju dan langsung mengambil ponselnya untuk kembali melanjutkan perburuan apartemen, tapi Seokjin langsung merebut ponselnya dan menyuruh Jisoo menikmati makanannya saja.

























>>>>>>> bersambung <<<<<<<<



Vote lagi ya...comment-nya jangan lupa...

Come on EatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang