11 ° Sumin?

8.5K 1.7K 339
                                    

Sabtu

Tiffany mengundang jihan ke rumahnya buat ngejaga ciko soalnya tiffany mau keluar sampai sore nanti. Tiffany nggak bisa nitipin ciko ke heeseung soalnya heeseung kan takut kucing.

Bukannya dijaga, dibuang iya.

"Udah heeseung bilang, ciko dititipin ke penitipan hewan aja bun" kesal heeseung soalnya nanti dia gak bisa berduaan sama jihan.

"Selagi jihan bisa kenapa harus dititipin ke penitipan?"

"Gue mau pacaran sama jihan ada aja penghalangnya" gumamnya lalu berjalan menuju kamarnya.

"Kuat banget kamu ji pacaran sama anak ngambekan kayak dia" ucap tiffany lalu tertawa.

"AKU DENGER BUN!" Teriak heeseung dari kamarnya.

"Hahaha, oh ya nanti heeseung suruh makan soalnya dari tadi pagi dia belum makan. Yaudah bunda berangkat dulu ya ji?" katanya lalu mengelus rambut jihan dan ciko secara bergantian.

"Iya bun, hati hati"

Setelah tiffany keluar rumah jihan berjalan menuju kamar heeseung sambil bawa ciko yang masih ada di gendongannya.

Ceklek

Mata jihan ngelihat heeseung yang sekarang lagi main hp di atas kasurnya.

Jihan jalan ke arah heeseung terus duduk dipinggir kasur, "makan dulu seung"

"Hmm"

"Mau gue ambilin?"

"Ga"

"Mangkannya ayo buruan makan"

"Hmm"

"Ham hem ham hem mulu" jihan pun keluar dari kamar heeseung dan jalan ke arah ruang tamu buat taruh ciko terus ngambil makanan buat heeseung. Setelah itu jihan balik ke kamar heeseung.

"Nih, buruan makan"

"Hmm"

Jihan menghembuskan nafasnya kasar lalu menyendok sesuap nasi dan lauk.

"Aaa buruan"

Heeseung menatap sendok itu sebentar lalu membuka mulutnya.

"Manja bener jadi cowok"

"Biarin"

°°°

"Ji, badan gue anget gak sih?" tanya heeseung.

Jihan yang sekarang main hp nyimpen hpnya ke nakas sebelah kasur terus nempelin punggung tangannya ke dahi heeseung.

"Iya, kemaren habis ngapain? Kecapekan nih pasti. Sini"

Jihan memeluk heeseung yang tentunya dibalas oleh heeseung.

Hmzzz.

"Lo tau? Gue gak pernah seseneng ini pas lagi dipeluk cewek" gumam heeseung sambil mengeratkan pelukannya.

Jihan mengelus surai hitam heeseung, "seung" panggil jihan yang dijawab heeseung dengan deheman.

"Kalo gue pergi lo bakal gimana?"

"Gue bakal jadi gila"

"Ngawur!!"

"Mangkannya jangan pergi"

•••

"WOII SOMI BERANTEM SAMA SUMIN DI KANTIN ANJROT!!" Teriak haechan dari luar kelas.

Jihan sama yuri yang asik ngobrol langsung lari ke arah kantin yang sekarang ramenya udah kayak kandang setan.

"MAJU SINI KALO BERANEEE!!"

𝐂𝐑𝐔𝐒𝐇 || Lee Heeseung TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang