37 - END

9.8K 1.2K 1K
                                    

Adis saranin buat nyetel lagu :
-mungkin hari ini esok atau nanti
-kamu dan kenangan

°°°

Suara itu...

Jihan menoleh. Senyumnya mengembang saat melihat heeseung keluar dari mobil tadi. Gadis itu langsung berdiri dan memeluk heeseung erat begitupun juga heeseung mengabaikan rasa sakit di telapak kakinya. Matanya terpejam menikmati pelukan yang sudah lama tak ia rasakan.

"I miss you"

"Me too"

Mata heeseung tak sengaja terbuka bertepatan dengan hyunwoo yang ingin memukul jihan dengan sebalok kayu. Heeseung langsung memutar tubuhnya yang mengakibatkan kepalanya terkena pukulan balok kayu.

"HEESEUNG!!!!!"

bugh!!

Tubuh hyunwoo tepental cukup jauh saat seseorang menendangnya. Itu yeonjun.

"Heeseung, seung?!!" jihan meletakkan kepala heeseung diatas pahanya sambil menggenggam tangan Heeseung.

"Heseung bangun hiks"

"Chan! Bawa ethan ke rumah sakit cepet!!!" perintah yeonjun yang sekarang tengah bergulat dengan anak buah hyunwoo.

Sungchan mengangguk lalu menggendong tubuh heeseung menuju mobil dan membawanya ke rumah sakit terdekat diikuti jihan.

°°°

"Gimana?" tanya jihan kepada sungchan yang tadi telah memasuki ruang dokter.

"Dokter bilang, otak bawah heeseung pendarahan" lesu sungchan.

"Tapi---tapi bisa sembuh kan?!"

Sungchan diem.

Jihan menarik kerah sungchan, "chan!! Jawab!!! Heeseung bisa sembuh kan?!"

Sungchan menghembuskan nafasnya kasar lalu menatap jihan dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Ck!!"

Jihan memasuki ruangan Heeseung bersamaan datangnya yeonjun dan kawan kawan.

"Ethan gimana?!"

"Otak bagian bawahnya pendarahan" lalu sungchan.

Mata nako membulat, "sedikit kemungkinan kalo ethan..."

Lutut jake melemas. Tangannya mengepal lalu memukul lantai rumah sakit berkali kali yang membuat tangannya berdarah.

"Gak!! Gak mungkin!!!"

°°°

Jihan kini telah duduk di kursi sebelah kasur. Tangan kirinya digunakannya untuk menggenggam tangan sang kekasih dan satunya ia gunakan untuk mengelus dahi heeseung.

"Kamu bisa sembuh kan seung?"

"Ayo jawab"

Air mata jihan bertambah deras melihat heeseung yang tak bergerak sama sekali.

"Aku janji, kalo kamu bangun kamu boleh cium aku. Sepuasnya! Tapi bangun dulu. Please"

Matanya menelusuri wajah tampan heeseung yang selama ini selalu membuatnya tertawa, kesal, dan lain lain.

"Ayo bangun seung. Kalo gak bangun aku cari cowok lain loh. Kamu gak mau kan?"

Ryujin, winter, nako, serta lainnya yang mendengar jihan beebicara sendiri menangis.

𝐂𝐑𝐔𝐒𝐇 || Lee Heeseung TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang