Crux

4.3K 671 39
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul empat sore dan sejak tadi Mikha hanya berdiam diri di kamar. Ia masih merasa malu pada Abbie karena tertangkap basah pura-pura menelpon Manda.

Nyonya Ellina beberapa kali mengajak Mikha untuk melihat kebun milik keluarganya, tapi putri bungsunya itu tetap enggan beranjak dari tempat tidur. Hingga Pak Wisnu mengetuk pintu kamar Mikha, ia baru membukanya dan mempersilakan papanya untuk masuk.

"Kamu daritadi ngapain aja sih di kamar?" tanya Pak Wisnu.

"Nih, aku lagi streaming series," Mikha menunjukkan layar laptopnya yang sedang memainkan sebuah serial Netflix.

"Ckck, kita kan lagi liburan masa kamu di kamar terus sih. Jessica sudah kangen tuh sama kamu," Pak Wisnu membujuk Mikha untuk keluar dari kamarnya.

"Bodyguard Papa pada di mana?" tanya Mikha yang sebenarnya ingin tahu di mana keberadaan Abbie saat ini.

"Oh, mereka lagi pada main catur di teras samping."

"Bi Imah?"

"Lagi bantu Bi Neneng siapin makan malam untuk kita nanti."

"Ohh, si Abbie?"

"Kamu nih banyak tanya ya. Bodyguard kamu lagi latihan di belakang."

Huff, amaaaan! Batin Mikha.

"Yaudah, ayo ketemu Jessica."

Pak Wisnu dan Mikha pun akhirnya keluar dari kamar dan berjalan menuju ke sebuah tempat yang tidak begitu jauh dari villa mereka. Mang Kasman, suami dari Bi Neneng yang menjaga villa milik keluarga Soedrajat sudah menunggu di depan.

"Silakan Pak, non Mikha," ucap Mang Kasman mempersilakan Pak Wisnu dan Mikha masuk ke dalam.

Mikha langsung masuk dan berjalan menuju ke Jessica.

"Dia sehat Mang?" tanyanya.

"Sehat non, makannya cukup, sering saya ajak jalan juga," jawab Mang Kasman.

Mikha mendekat dan mulai membelai rambut Jessica.

"Hai Jessi, maaf ya aku baru datang lagi," ucap Mikha berbicara pada kuda berjenis Clydesdale berwarna light grey yang sudah ia tunggangi dari sejak dirinya masih duduk di sekolah dasar.

Pak Wisnu tersenyum melihat putrinya, lalu beliau berjalan ke kandang satunya lagi yang ditempati oleh kuda miliknya yang berjenis Morgan berwarna hitam.

"Rudolf baik-baik aja kan Mang?" tanya Pak Wisnu.

"Oh sangat baik Pak, dia masih bugar dan larinya kencang."

Pak Wisnu menepuk lembut bagian leher Rudolf. "Good boy!"

"Mikha," panggil Pak Wisnu.

"Ya, Pa?"

"Ayo sayang, kita berkuda bareng."

Mikha tersenyum. "Ayo."

Keduanya pun bersiap dan mengenakan perlengkapan untuk berkuda. Sedangkan Mang Kasman mengeluarkan Jessica dan Rudolf dari kandangnya menuju ke lapangan pacuan kuda milik keluaga Soedrajat. Sebenarnya masih ada beberapa kuda lainnya, tapi kedua kuda tersebut adalah kuda kesayangan Pak Wisnu dan Mikha.

Papa dan anak tersebut sama-sama menunggangi kuda mereka dengan santai. Suasana sore hari yang sejuk semakin membuat keduanya menikmati quality time mereka. Hingga di tengah-tengah berkuda, terdengar suara dering ponsel Pak Wisnu yang membuatnya tiba-tiba berhenti.

Beliau menjawab panggilan telpon dari Draco. Mikha yang masih menunggangi kudanya melihat ekspresi papanya yang serius. Lalu ia pun menghampiri Pak Wisnu.

LacunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang