Jupiter

4.9K 768 100
                                    

Hari kedua perkuliahan berjalan normal. Banyak Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang sedang melakukan 'promo' untuk menarik anggota baru pada para maba. Koridor di gedung utama kampus sudah dipenuhi dengan stand-stand dari setiap UKM yang memperlihatkan hasil kerja atau karya mereka.

"Eh kita ikut apa nih?" tanya Lyra pada Manda dan Mikha.

Manda terlihat tidak tertarik sama sekali. "Gue pass ah, males."

"Ck, kalo lo Kha?"

"Gue antara ikut Himpunan Mahasisa (HIMA) atau gak UKM musik deh," jawab Mikha sembari melihat dua selembaran di tangannya.

Lyra mendekat ke Aries yang berjalan di belakang mereka seperti biasa.

"Kalo lo Ries?"

"Apapun yang Mikha pilih," jawab Aires singkat.

Manda menyahuti. "Pengawal lo lama-lama kayak pacar lo ya Kha."

Mikha langsung menepuk bahu sabahatnya itu. "Kalo ngomong jangan keras-keras!"

"Oh iya sorry, lupa."

Ketika mereka berempat melewati stand HIMA jurusan mereka, salah seorang anggotanya menghampiri.

Dilihat dari almamater yang ia pakai dengan beberapa badge di kanan-kirinya, sepertinya dia mahasiswa semester 5.

"Hai, kalian pasti maba ya?" sapanya ramah sambil tersenyum.

Manda langsung memajukan sedikit tubuhnya. "Iya Kak."

Laki-laki tersebut tersenyum ke Manda lalu perhatiannya teralihkan pada Mikha.

"Kalian dari jurusan apa?" tanyanya.

Lag-lagi Manda yang menjawab. "Adminstrasi Bisnis Internasional Kak."

"Wuah, good kalau gitu. Ini untuk kalian, siapa tahu tertarik untuk bergabung sama HIMA ABI karena kita punya banyak program seru dan butuh anggota baru," laki-laki bernama Angga itu memberikan 2 lembar kertas, satu ke Manda, satunya lagi ke Mikha.

"Makasih Kak," sahut Manda dan kemudian mereka kembali berjalan menuju kafetaria kampus.

"Aaahh gilaaa, dia ganteng banget! Oke, gue udah mutusin untuk ikut HIMA. Yuk Kha, kan katanya tadi lo mau ikut HIMA," rengek Manda.

Lyra memutar bola matanya malas. "Lihat cowok ganteng dikit aja lo langsung terpesona."

Manda tidak mengindahkan omongan Lyra, dia masih merangkul lengan Mikha. "Yuk, Khaaaa."

Mikha terlihat sedang berpikir sambil melihat selebaran yang tadi diberikan. "Lihat nanti deh, gue mau tahu dulu program mereka apaan aja."

Lyra kembali melirik ke Aries. "Aries mau ikut HIMA juga?"

"Kalo Mikha ikut, aku juga ikut."

Manda dan Lyra menatap bingung ke Aries. Lalu Manda berbisik ke Mikha.

"Eh, sejak kapan dia jadi bicara normal dan casual kayak gitu?"

"Sejak tadi pagi gue suruh dia ngomong normal."

"Cute," gumam Lyra membuat Mikha dan Manda menatapnya bingung.

"Ih, sakit lu," ucap Manda ke Lyra.

"Ih, kenapa sih?" gerutu Lyra.

"Ih, Lyra aneeeeh," goda Manda sembari lari menuju ke tempat bubur ayam yang diikuti dengan Lyra.

"Manda, bareng pesen makannyaaaa," ucap Lyra.

Mikha menatap ke Aries sejenak lalu dia mencari tempat duduk. Mereka berdua duduk saling berhadapan.

LacunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang