Scorpius

5.7K 611 63
                                    

Suara tetesan air sehabis hujan masih terdengar membasahi sebuah jalan sepi di tengah malam. Terlihat seorang pria separuh baya yang masih bertubuh tegap mengenakan jas serba hitam keluar dari dalam mobil SUV yang dijaga oleh empat bodyguard. Pria tersebut menatap ke seorang pemuda yang sejak tadi sudah menunggunya.

"Bagaimana?" tanya pria tersebut.

"Semua sudah berjalan sesuai rencana, Pak," tanya sang pemuda.

"Kapan dia kembali ke Jakarta untuk mengeksekusi?"

"Dalam dua minggu ini dia akan kembali."

"Bagus. Pastikan pihak Centaury tidak ada yang mencurigai kamu."

"Iya Pak."

"Satu lagi, bagaimana dengan mata-mata kita di sana? Apakah dia sudah mendapatkan X file Wisnu Soedrajat?"

"Sampai saat ini belum Pak, karena di pihak internal mereka sedang memperketat penjagaan."

"Saya mau dia mendapatkan file tersebut ketika kita akan eksekusi rencana kita."

"Baik, Pak."

"Oke, kamu silakan kembali menjalankan misi kamu."

"Iya, Pak." Pemuda tersebut pun menundukkan kepala sebagai tanda hormatnya.

Pria separuh baya itu tersenyum penuh arti.

"Saya akan rampas semuanya dari kamu, Wisnu," ucapnya.

***


Keesokan Paginya di kediaman Wisnu Soedrajat

Mikha keluar dari kamar dan berpapasan dengan Abbie yang sama-sama membuka pintu.

Dengan cepat, Mikha kembali masuk ke dalam kamarnya, dia menghindari Abbie.

Abbie pun bingung dan hanya bisa menatap nona-nya itu.

Abbie sudah menunggu Mikha lebih dari 15 menit di pintu gerbang. Mikha pun keluar terlihat sambil menelpon seseorang. Tanpa menatap Abbie, Mikha masuk ke dalam mobil. Mereka berdua berangkat ke kampus.

Selama di jalan, Mikha terlihat sibuk dengan telponnya.

"Jadi gitu Man, gue tuh gak ngerti harus gimana." – Mikha

"Kha, bisa gak sih kita obrolin nanti aja pas di kampus? Gue lagi siap-siap nih ribet sambil telponan." – Manda

"Gak bisa Manda, gak bisa. Harus diomongin sekarang." – Mikha

"Yaelah Kha, lo cuma bahas tugas aja ribet banget daritadi elah. Itu tugasnya cuma disuruh analisa doang Mikha, bingung di mananya sih lo?" – Manda

"Di mana gue bisa cari source-nya?" – Mikha

"Ya di perpus lah. Udah ah, gue mau ganti baju dulu nih." – Manda

"Mandaaaa." – Mikha

"Bodo." Manda pun mematikan telponnya.

"Sial nih Manda," gerutu Mikha dalam hati.

Abbie yang melihat Mikha mematikan ponselnya pun langsung menoleh.

"Mikh, ada yang aku tanyai ke ka.."

Mikha langsung menyelanya. "Wait, gue mau telpon Lyra."

"Halo, Ra. Di mana?" – Mikha

"Halo Mikh, tumben pagi-pagi udah telpon. Gue di jalan, kenapa?" – Lyra

LacunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang