Carina berjalan cepat menuju ruang kerja Draco di kantor pusat Centaury. Ia membawa beberapa sebuah amplop besar berwarna cokelat. Tanpa mengetuk terlebih dahulu, Carina langsung masuk ke dalam ruangan.
Draco yang sedang duduk sambil menatap layar laptop terlihat sedikit kaget melihat partner kerjanya yang datang tergesa-gesa. Dia pun kemudian berdiri menghampiri Carina dan menenangkannya.
"Kamu kenapa?" tanya Draco.
Carina menarik nafas sejenak lalu ia memberikan amplop tersebut pada Draco.
"Kamu harus lihat itu," ucapnya.
Tanpa berpikir lama, Draco membukanya.
"What? How come?" tanya Draco melihat lembaran foto Bryan yang sedang berbicara dengan beberapa pria sambil memegang foto Mikha yang berjalan bersama Abbie.
"I don't know but we have to tell Abbie about this," sahut Carina.
"Iya, aku akan kasih tahu Abbie secepatnya."
***
Di Kampus
Mikha's Pov
Siang ini cuaca cukup mendung berawan, sepertinya nanti akan hujan. Aku bersama kedua sahabatku dan Abbie tengah menunggu jam pergantian kelas di bangku taman kampus.
Sejak tadi Manda asik bercerita tentang dirinya yang lagi mendekati Kak Angga. Lyra menyimak Manda serius, sedangkan Abbie banyak diam seperti biasa. Beberapa kali aku memergoki dia sedang menatap ke arahku, entah kenapa dia jadi lebih sering memerhatikanku akhir-akhir ini.
"Kha, Mikhaaa," panggil Manda.
"Eh iya, kenapa?" sahutku.
"Ish, bengong aja lo daritadi. Jadi si Bryan gimana ke lo sekarang?"
"Oh, gak gimana-gimana. Udah beberapa minggu ini dia gak gangguin gue lagi."
"Iya sih, untung kita cuma sekelas sama dia dua mata kuliah doang."
"Iyaa."
"Btw guys, minggu depan kan uts ya, kita gak mau belajar bareng?" tanya Lyra.
Manda menyahuti. "Haha yang udah-udah kan kita bukannya belajar malah ngegosip Ra."
"Iya sih, tapi gue lagi males nih di rumah. Gak mau nginep di rumah Mikha?" ucap Lyra lagi.
"Kenapa lo?" tanyaku.
"Gak apa-apa, lagi males aja. Bisa gak Ra nginep di rumah lo Jumat ini?"
"Yaudah nginep aja, nanti Sabtu paginya kita ke pulau."
Manda langsung terlihat bersemangat. "Eh, ayo banget!"
"Yaudah, pada nginep aja."
"Asiiikkk!" sahut Manda.
Aku melihat jam di tanganku. "Eh, ke kelas yuk. Bentar lagi nih masuk."
"Yaudah yuk, ketemu Bryan deh lo."
"Ummm."
Kami berempat pun berjalan menuju kelas yang ada di gedung A lantai 3. Ketika masuk ke dalam, sudah ada Bryan duduk di bangku kedua paling depan. Matanya menatap ke Abbie, aku pun menoleh ke bodyguard-ku itu yang juga sedang menatap tajam Bryan.
Aku mendekatkan tubuhku ke Abbie lalu merangkul lengannya.
"Ignore him," bisikku dan Abbie langsung mengalihkan pandangannya dari Bryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lacuna
Aksi"A blank space, a missing part." Pengawalan ketat selalu dilakukan oleh Wisnu Soedrajat bagi setiap anggota keluarganya. Pebisnis kaya yang memiliki banyak saham di berbagai perusahaan besar di ibukota ini memang memiliki banyak lawan sehingga ia ha...