Lacerta

4.1K 613 32
                                    

Abbie dan Mikha masuk ke dalam rumah dan di sana sudah ada Pak Wisnu bersama Draco sedang berbincang. Melihat putri bungsunya yang baru saja pulang dan menatapnya heran, Pak Wisnu langsung menghampiri Mikha dan merangkulnya.

"Anak Papa sore banget pulangnya, abis dari mana?"

"Tadi aku abis dari toko buku. Kok Papa jam segini tumben sih udah di rumah? Terus ada Om Draco juga."

"Iya sayang, ada hal yang harus diomongin sama Draco dan juga Abbie. Kamu bersih-bersih ya, istirahat, dan nanti kita makan malam bersama, ada Om Eddie dan Om Lucas datang bersama keluarganya."

Mikha mengerutkan dahi menatap Papanya.

"Hemmm, okay. Aku ke atas dulu kalau gitu."

"Iya sayang," sahut Pak Wisnu sambil memerhatikan Mikha yang berjalan menuju tangga.

Lalu beliau kembali menatap Draco dan Abbie.

"Kita ngobrolnya di ruang kerja saya," ucap Pak Wisnu sambil berjalan menuju ruang kerjanya.

Mikha merasa ada sesuatu yang tidak beres karena sangat jarang Papanya sudah ada di rumah dan juga ditambah ada Draco.

Di dalam ruang kerja Pak Wisnu kini sudah ada Draco dan Abbie yang berdiri menatap serius pada pengusaha kaya itu.

Pak Wisnu duduk di bangkunya sambil menyalakan cerutu.

"Abbie," panggil Pak Wisnu.

"Iya Pak?" sahut Abbie.

"Akhir-akhir ini bagaimana dengan situasi di kampus Mikha?"

Abbie terdiam sejenak lalu ia menjelaskan pada Pak Wisnu.

"Semuanya berjalan normal Pak. Tapi ada salah satu cowok, Bryan Djanuardi yang sedang berusaha dekati Mikha Pak."

"Kamu sudah cari tahu latar belakang dia?"

"Sudah Pak. Dia tidak punya background yang mencurigakan. Kedua orangtuanya memiliki perusahaan di bidang retail, semuanya bersih, tapi ada satu hal yang belum bisa saya pastikan."

"Apa itu?"

"Bryan memiliki seorang kakak laki-laki yang tidak bisa saya cari tahu informasinya."

"Draco," Pak Wisnu memanggil Draco.

"Coba kamu cari tahu tentang itu."

"Baik Pak."

Pak Wisnu menarik nafasnya. "Hari ini saya minta Draco datang ke sini dan ajak kamu karena ada hal yang harus kamu tahu."

Abbie memicingkan matanya memerhatikan setiap perkataan dari Pak Wisnu.

"Bukan Alex yang mengincar keluarga saya. Dia hanya mengincar saham di salah satu perusahaan yang sudah saya incar sejak lama. Penyerangan terhadap Mikha beberapa waktu lalu, itu juga bukan karena anak buahnya Alex."

Abbie terdiam masih merasa belum yakin.

Draco ikut berbicara. "Itu benar Bie, tim kita sudah mengonfirmasi kalau Alex tidak terlibat dalam penyerangan terhadap nona Mikha."

"Tapi Om, gimana dengan foto Mikha yang ditunjukkan oleh salah satu anak buahnya yang saya lihat malam itu di club?"

"Alex memang mengumpulkan semua informasi mengenai keluarga Pak Wisnu."

"Untuk apa kalau bukan untuk menyerang?" tanya Abbie.

"Dia selalu melakukan itu terhadap keluarga lawan bisnisnya, tapi dia tidak pernah menyerang keluarga mereka," jawab Draco.

LacunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang