Black Hole

6.1K 556 80
                                    

Satu Hari Sebelum Ulang Tahun Mikha

Di sebuah ruang hotel mewah terlihat seorang pria sedang menyantap sarapannya dengan tenang. Pria tersebut terlihat mengambil ponsel dan menelpon seseorang.

"Ya, eksekusi hari ini."

"..."

"Sesuai rencana."

"..."

"Saya akan tunggu kabar dari kamu. Kerahkan semuanya, jangan sampai ada bodyguard yang tersisa dari kediaman Wisnu."

Pria tersebut menutup panggilan telponnya seraya tersenyum penuh kemenangan.

"Tamat kamu, Wisnu."

***

Pagi hari di kediaman Wisnu Soedrajat

Mikha turun menghampiri Papa dan Mamanya yang sedang sarapan.

"Bang Ario mana Ma?" tanya Mikha.

"Abang kamu lagi lari pagi keliling komplek," jawab Nyonya Ellina sembari mengolesi selai stroberi pada roti tumpukan roti di depannya.

Pak Wisnu yang baru saja selesai membaca koran, menatap putri bungsunya dengan senyuman.

"Anak bungsu Papa besok ulang tahun nih. Mau kado apa sayang?"

"Aku gak perlu kado apa-apa Pa. Aku cuma mau kita sekeluarga ngunjungin Kak Caesar terus liburan di sana. Oh iya, ajak Abbie dan Kak Hydra juga. Terus aku mau ke Disney Land," jawab Mikha membuat Pak Wisnu tertawa.

"Haha katanya gak mau kado apa-apa, itu kamu udah banyak permintaan."

"Hehe, abis aku kangen sama ponakan aku."

"Iya, nanti kita ke tempat kakakmu pas kamu libur semesteran ya. Oh iya Mikha, hari ini Papa ada urusan penting harus ke Bandung, jadi nanti yang urus persiapan untuk acara kamu besok Mama dan Ario ya."

"Tapi Papa pulang kan nanti? Gak nginep di sana?"

"Iya, Papa pulang kok. Paling juga jam 7an udah sampai rumah lagi. Sekarang, kamu sarapan yang banyak ya. Papa mau siap-siap dulu."

"Iya Paaa."

Mikha pun mulai menyantap roti yang sudah dibuatkan oleh Nyonya Ellina sambil diam-diam mencari sosok Abbie ke segala penjuru rumahnya. Dalam batinnya Mikha bertanya-tanya, Abbie di mana.

"Kamu cari apa sih Kha?" tanya Nyonya Ellina sedikit membuat Mikha salah tingkah.

"Oh, engga Ma. Ma, aku mau sarapannya di deket kolam aja ya. Butuh udara pagi yang segaaaar."

"Iya sayang."

Mikha berjalan menuju halaman samping rumahnya sambil membawa sarapannya. Harapannya hanya satu, dia ingin melihat bodyguard kesayangannya.

Ketika Mikha melangkah keluar menuju gazebo, sebuah senyuman merekah di wajahnya. Harapannya terkabul, mood-nya langsung naik ke level tertinggi, Mikha sangat senang.

Dia pun duduk di gazebo sembari melihat Abbie yang sedang berlatih pagi. Abbie yang sejak tadi fokus tidak menyadari kalau dirinya sedang 'diawasi' oleh nona-nya.

Mikha memerhatikan setiap gerakan Abbie sampai ia juga turut memerhatikan buliran-buliran keringat yang jatuh di wajah Abbie.

"She is so sexy," batin Mikha.

Lalu dengan cepat ia menggelengkan kepalanya.

"Mikha, sadar Mikhaaaa," batinnya lagi.

Abbie pun akhirnya menyadari ada Mikha di Gazebo, lalu ia menghentikan latihannya dan menghampiri Mikha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LacunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang