Berita tentang masuknya Ratu Elena dan Pangeran Axelle ke Hutan Frikson sudah menyebar luas di kalangan anak buah Lucifer. Ditambah lagi beberapa saksi melihat Pangeran Edmund turut menyusul sang ratu. Ini merupakan umpan yang telah Lucifer rencanakan.
Dalam arti lain, Ratu Elena, Pangeran Axelle, dan Pangeran Edmund sudah terkepung. Tak-tik Lucifer untuk melemahkan Kerajaan Fackla.
Lucifer telah meninggalkan Hutan Farast sejak beberapa jam yang lalu dan dia sudah stay di Hutan Frikson, memerhatikan sang ratu dan pangeran dari Negeri Barat itu. Senyum miring tercetak di bibirnya tatkala Pangeran Edmund juga masuk ke dalam perangkapnya.
"Kenapa hawa di Frikson lebih mencekam dibanding Visberia," ujar sang ratu sembari matanya menatap ke sekeliling. "Atau hanya perasaanku saja." Lanjutnya.
Pangeran Axelle sekilas menatap Ratu Elena, sosoknya mengingatkan pada ibunya. Pasti ibunya pun tengah mengkhawatirkan dirinya.
"Hutan Frikson memang memiliki aura yang mencekam, Yang Mulia. Ditambah di sini terdapat banyak makhluk liar yang berbahaya. Tak banyak yang bisa selamat dari sini," ucap Pangeran Axelle.
"Apa kau merasa sedikit takut?" tanya Ratu Elena.
"Saya?" Pangeran Axelle menunjuk dirinya, "Seorang ksatria tidak takut apa pun, meskipun harus berhadapan dengan maut."
Ratu Elena merasa konyol, entah kenapa dia bisa bertanya begitu.
"Ibu!!"
Samar-samar Ratu Elena mendengar panggilan itu. Seketika ia dan Pangeran Axelle terhenti dari jalannya, seraya mata mereka kembali mengamati dari mana sumber suara tersebut.
Tak hanya itu, suara langkah kuda pun terdengar bersamaan panggilan itu. Ratu Elena merasa bahwa anak lelakinya tengah menyusul.
Pangeran Axelle maju selangkah melindungi Ratu Elena, dengan posisi siap memegang pedang. Dia tidak bisa langsung percaya bahwa yang sedang mendatangi mereka adalah Pangeran Edmund, mengingat mereka tengah berada di Hutan Frikson yang apa saja bisa terjadi menggunakan sihir.
Ratu Elena mendesah lega ketika mengetahui bahwa dugaannya benar. Suara panggilan tadi merupakan panggilan dari Pangeran Edmund. Pangeran Axelle pun sudah memeriksanya apakah dia sungguhan Pangeran Edmund. Yang menjadi tandanya adalah kuda yang tengah ditunggangi sang pangeran. Kuda tersebut hanya ada di Fackla dan milik kerajaan.
Pangeran Edmund turun dari kudanya sambil menatap Ratu Elena. Tatapan yang penuh kekhawatiran. Ia langsung memeluk ibunya itu, ketakutan begitu menggerogoti dirinya.
"Edmund, kenapa—"
"Ibu pergi tanpa memberi tahu siapa pun," tukasnya.
"Ibu tahu sendiri Riore adalah tempat yang berbahaya, tapi kenapa Ibu begitu nekad." ucapnya lagi, suaranya terdengar gemetar menahan tangis.
Ratu Elena bungkam, dia bingung harus menjawab apa pada anak lelakinya itu. Dia membawa Edmund ke pelukannya lagi.
"Kau dan Eliza sangat berharga bagi Ibu. Ibu akan lakukan apapun untuk kalian. Bukankah naluri orangtua seperti itu?" Ratu Elena pun turut menahan tangisnya.
Pangeran Edmund mengeratkan pelukan pada ibunya, "Tapi kau tak perlu mempertaruhkan nyawamu begini. Jika sesuatu terjadi pada Ibu, aku tidak akan bisa memaafkan diriku."
****
Sudah sekitar setengah jam para prajurit dari Fackla melakukan penyisiran di sekitar kastil milik Lucifer. Tak begitu banyak penjaga Lucifer yang saat ini bertugas, sebab sebagian banyak dari mereka pergi ke Frikson. Prajurit Fackla bisa dengan mudah menyingkirkan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dodhéanta
FantasyMenjadi mahasiswi Arkeolog memang menyenangkan, apalagi bagi Anna yang sangat suka dengan sejarah. Dalam hidupnya, Anna selalu memimpikan bertemu dengan sosok peri yang selama ini sering kali ia baca di buku-buku tentang makhluk mitos. Semua orang h...