25. Keluarga

1.6K 197 21
                                    

Malam itu Yeri baru saja pulang saat mendengar suara bentakan dari arah kamar kedua orangtuanya. Meski tak berniat menguping, namun rasa penasaran Yeri membuat gadis itu perlahan mendekati kamar kedua orang tuanya. 

Dari celah pintu yang terbuka, Yeri bisa lihat sang bunda tengah berseteru dengan sang ayah.
Tak ingin lebih jauh melihat pertengkaran kedua orang tuanya, Yeri memutuskan untuk pergi.
Saat berbalik gadis itu tak mengira akan berpapasan dengan abang sulungnya. Gadis itu pun segera memeluk tubuh Taehyung erat, dan tanpa suara sudah mengeluarkan air mata.

"Kita keluar ya" ajak Taehyung pelan mengusap kepala Yeri dan menuntun sang adik meninggalkan rumah.

Taehyung memutuskan mengajak Yeri ke taman komplek perumahan mereka. Tak berucap apapun Yeri menyandarkan kepala di bahu Taehyung.

"Seumur hidup Yeri, ini pertama kalinya Yeri lihat mereka bertengkar" ujar Yeri pelan setelah terdiam lama meremat kedua tangannya.

Meraih tangan sang adik, Taehyung menggenggam tangan Yeri agar tak kedinginan, "pertengkaran dalam sebuah rumah tangga itu wajar, dek. Yang adek harus lakukan adalah percaya sama kedua orang tua kita bahwa mereka udah dewasa dan bisa menyelesaikan permasalahan mereka" terangnya agar Yeri bisa mengerti kondisi kedua orang tua mereka.

"Tapi Yeri sedih lihat mereka seperti itu bang" keluh gadis itu yang sangat dipahami oleh Taehyung.

"Abang tau, karena abang juga ngerasain hal yang sama" Taehyung menangkup kedua pipi Yeri agar menatapnya, "tapi tidak ada yang bisa kita lakuin, karena jika kita ikut campur, bukannya selesai pertengkaran mereka justru akan semakin rumit".

"Trus kita cuma diam aja bang?" tanya Yeri ragu.

"Saat ini, ya! Tapi nanti setelah bunda dan ayah sudah kembali tenang, adek bisa coba bicara sama mereka dan bertanya apa permasalahannya, tapi ingat adek harus tetap netral tidak membela pihak manapun. Karena permasalahan itu akan semakin besar jika adek membela salah satunya" Taehyung mengusap pipi Yeri berharap agar sang adik bisa mengerti, "tapi jika memang ayah dan bunda sudah tidak mempermasalahkan lagi akan lebih baik jika kita juga tak membahasnya lagi" lanjutnya.

Yeri meraih leher Taehyung dan memeluknya erat, "Yeri jahat banget ya bang, bertahun-tahun Yeri pergi dari rumah tanpa pernah tau masalah apa aja yang kalian hadapi disini, disana Yeri hanya memikirkan kebahagiaan Yeri sendiri".

Taehyung mengusap punggung dan kepala sang adik, "nggak pa-pa dek, karena melihat kamu bahagia kami pun juga ikut bahagia, jadi kamu gak boleh sedih-sedih ya".

"Apaan nih peluk-pelukkan, kok gue gak diajak" teguran itu membuat Yeri melepas pelukannya pada Taehyung dan membalikkan badan. Bisa ia lihat Mingyu berdiri dengan tangan berkacak pinggang menatap ia dan Taehyung tak suka.

Senyuman mengembang di wajah Yeri dan mengulurkan tangan pada Mingyu, "sini peluk juga" pintanya.

Tak perlu diminta dua kali, Mingyu segera menghampiri sang adik dan memeluknya erat.
Mingyu tak sengaja melihat abang dan adiknya saat ia melewati taman komplek, tanpa pikir dua kali cowok itupun memutuskan menghampiri keduanya.

"Kenapa? Siapa yang bikin kamu sedih?" tanya Mingyu pelan pada Yeri yang tenggelam dalam pelukannya.

Tak ingin menjawab apapun, Yeri hanya menggelengkan kepala.

"Oh gitu, sekarang mainnya rahasia-rahasiaan sama abang" tuding Mingyu tak suka membuat Yeri dan Taehyung berdecak pelan.

"Bang please, sekali aja nggak usah kayak anak kecil" keluh Yeri menatap Mingyu dengan kening mengernyit.

"Emang dasar bocah" sambung Taehyung mencibir.

"Terus aja teruss di bully, susah ya jadi cowok keren" ujar Mingyu membela diri sendiri.

Bring You Back -end-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang