29. Kata Hati

1.5K 201 30
                                    

"Stop! Stop! Stop!" pinta Lucas pada anggota band nya, "lo kenapa Yer? Ada masalah?" lanjutnya bertanya pada Yeri.

Menghela nafas pelan, Yeri pun menggelengkan kepala, "sorry".

"Lo sakit? Kita bisa absen kok latihannya kalo emang lo sakit" ujar Mark melihat wajah Yeri yang tak bersemangat.

"Nggak tau, pikiran aku lagi kacau" keluh Yeri memilih duduk di sofa yang ada di ruangan itu.

"Yaudah, lo istirahat di situ dulu aja" pinta Hangyul kemudian mengajak anggota yang lain kembali berlatih.

"Kalau aku pulang duluan gimana? Boleh nggak?" tanya Yeri ragu.

"Ya gak pa-pa lah Yer, perlu gue anter?" tawar Mark yang dibalas gelengan kepala oleh Yeri.

"Aku naik angkutan aja nggak pa-pa, maaf ya sebelumnya" sesal Yeri menangkupkan kedua tangan didepan wajah.

"Santai aja Yer! Hati-hati ya dijalan" ujar Lucas mengacak rambut Yeri.

Yeri tersenyum dan melambaikan tangan sebelum keluar dari studio.

Mark dan anggota lainnya pun kembali melanjutkan latihan mereka.

Sementara itu Yeri tak langsung pulang ke rumah namun dia memutuskan untuk pergi ke taman.
Sore itu suasana taman lumayan ramai, banyak anak-anak yang bermain dengan orang tua mereka. Yeri tersenyum melihat sepasang saudara kembar yang bermain bersama.

Saat melihat anak kecil yang berlari mengejar bola ke jalan raya, sontak gadis itu berlari menghampirinya karena ia juga melihat motor yang melaju kencang dari arah berlawanan.

"DEK AWAS!!" teriak Yeri meraih anak kecil itu dalam pelukannya dan jatuh bersama saat menghindari motor yang lewat.

Merasakan perih, Yeri melirik sekilas ke arah siku dan lututnya yang berdarah karena memang hari ini ia memakai hotpants sebelum kembali melihat anak dalam pelukannya.

"Dek, kamu nggak pa-pa?" tanya Yeri menatap seluruh badan anak kecil itu.

Anak kecil berjenis laki-laki itu menganggukkan kepala sebagai jawaban, "kaki sama tangan kakak luka" ucapnya lirih.

"Syukurlah" tenang Yeri menghembuskan nafas pelan, "kaki sama tangan kakak nggak pa-pa kok, lain kali kamu hati-hati yaa" pesannya mengusap kepala anak kecil itu.

"Makasih ya kak" ucap anak itu sebelum kembali menuju ke keluarganya.

Yeri melambaikan tangan pada anak kecil itu sebelum mendesis merasakan perih kembali di lututnya. Gadis itu hendak berbalik saat mendengar ada yang memanggil namanya.

"Kak Jungkook" gumam Yeri melihat Jungkook berlari menghampirinya.

"Kamu gak pa-pa? Tadi aku lihat kamu nolongin anak kecil" ujar Jungkook menatap Yeri dan beralih menatap siku dan lutut gadis itu yang berdarah, "siku sama lutut kamu luka".

"Nggak pa-pa kok kak" elak Yeri berusaha tersenyum, "kakak kok bisa di sini?" lanjutnya bertanya.

"Tadi aku nyusulin kamu ke studio tapi mereka bilang kamu pulang duluan, trus nggak sengaja lihat kamu tadi" terang Jungkook berbalik memunggungi Yeri sambil berjongkok, "ayo naik, lutut kamu pasti sakit buat jalan" pintanya.

"Nggak usah kak, aku nggak pa-pa kok" tolak Yeri.

"Udah naik aja" pinta Jungkook menarik tangan Yeri, akhirnya gadis itu pun menuruti permintaan Jungkook.

"Lain kali hati-hati ya, aku nggak suka lihat kamu luka" gumam Jungkook yang bisa didengar jelas oleh Yeri.

Menganggukkan kepala, Yeri menyembunyikan wajahnya di pundak Jungkook. Gadis itu berharap agar Jungkook tak mendengar detak jantungnya yang berdebar kencang.

Bring You Back -end-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang