Saeron menatap khawatir wajah Yeri yang terlihat agak pucat."Lo yakin baik-baik aja Yer? Ijin aja deh?" tanya Saeron pada Yeri saat keduanya bersama Dino hendak pergi ke kantin.
"Nggak pa-pa kok, emang biasa sakit gini kalau datang bulan" terang Yeri menahan nyeri di perutnya, keringatnya sudah membasahi dahi gadis itu.
"Gak ada obatnya ya?" tanya Dino yang juga ikut khawatir.
"Ada, tapi kata bunda nggak baik buat kesehatan" ujar Yeri.
"Yaudah yuk buruan ke kantin beli minum anget" ajak Saeron.
"Kalian duluan deh, aku ke toilet bentar"
Saeron menatap temannya itu tak setuju, "yakin nggak perlu ditemenin?" tanyanya.
"Nggak usah, kalian duluan aja jangan lupa pesenin minum anget buat aku" pinta Yeri.
"Yaudah kita duluan" ujar Saeron meninggalkan Yeri yang berbelok menuju ke toilet.
Yeri tengah mencuci tangan di wastafel saat mendengar bunyi pintu yang terkunci. Segera gadis itu pun menghampiri pintu toilet yang tertutup dan ternyata dikunci dari luar.
Duk.. Duk.. Duk...
"Hei buka! Nggak lucu tau nggak!!" teriak Yeri sambil berusaha membuka pintu.
"Rasain lo! Siapa suruh nyari masalah sama kita"
Yeri sangat hafal suara siapa diluar pintu ini membuatnya mengumpat pelan.
"Pengecut banget sih" keluh Yeri masih berusaha memukul pintu toilet.
Sementara itu dikantin Saeron dan Dino sudah memesankan minuman untuk Yeri, namun yang dipesankan malah belum juga terlihat.
"Ini Yeri mampir kemana sih sebenarnya?" tanya Dino tak sabar.
"Telfonnya juga nggak diangkat Din" balas Saeron berusaha menelfon Yeri.
Tengah sibuk mencari Yeri, keduanya segera menegakkan badan saat melihat Mingyu menghampiri meja mereka.
"Yeri mana?" tanya Mingyu menatap kedua teman sang adik.
"Tadi nyuruh kita duluan kak, dia mau ke toilet, tapi udah lama nggak kelihatan juga anaknya" terang Saeron.
"Apa balik ke kelas?" tanya Mingyu mengernyit.
"Gue dari kelas tapi gak lihat Yeri" ucap Xiaojun yang baru saja tiba, "hape nya ada di tas" lanjut cowok itu saat melihat Mingyu hendak menelfon Yeri karena ia melihat saat Yeri memasukkan ponselnya ke tas.
"Lah trus anaknya kemana?" tanya Saeron cemas mengingat kondisi terakhir Yeri.
Tak berkata banyak Mingyu segera berbalik meninggalkan kantin diikuti ketiga teman Yeri. Tujuan mereka hanya satu yaitu toilet.
Mingyu semakin mempercepat langkahnya saat melihat beberapa gadis berdiri didepan pintu toilet.
"Ngapain pada ngumpul disini?" tanya Mingyu bingung.
"Ini kak, pintu toilet nya di kunci, tapi sepertinya didalam ada orang" terang salah satu siswi menatap Mingyu takut.
"Yer, kamu didalam?" tanya Mingyu menggedor pintu.
Yeri yang mendengar suara sang abang segera membalas dengan mencoba berteriak.
"Abang ini Yeri, tolong bukain!!"
"Yer jangan dibelakang pintu! Aku mau dobrak pintunya" pinta Mingyu sebelum mulai mendobrak pintu toilet dibantu dengan Xiaojun.
Saeron memegang lengan Dino karena cemas dengan kondisi Yeri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bring You Back -end-
Teen FictionKenapa? Bukankah kalian sendiri yang bilang padaku untuk menjauh. Aku hanya memenuhi permintaan kalian untuk menjauh dan tak saling kenalkan. -Yeri-