Part 5

836 110 16
                                    

Budayakan vote sebelum baca
___

Shownu POV

BRAKKK!


"HYUNGWON! CHAE HYUNGWON!"

Kihyun tiba-tiba datang membuka pintu dengan kasar dan berteriak memanggil Hyungwon. Kenapa lagi dengan mereka?

"Ya, Kihyun-ah, kau kenapa?" Tanyaku pada Kihyun. Aku sedang duduk di ruang tamu yang memang dekat dengan pintu masuk.

"Hyung, kau tahu dimana Hyungwon? Aku harus bertanya sesuatu padanya." Ucap Kihyun. Dapat kulihat, ada kilat amarah di matanya.

"Dia sedang tidur di kamarnya. Memangnya ada apa?"

"Ish, aku tidak tahu apa yang dia lakukan. Tapi setelah Ayahku menerima telepon dari Hyungwon, Ayahku langsung menggodaku. Dia bertanya apakah aku berkencan dengan Hyungwon. Tak hanya Ayahku, tapi juga Ibuku. Bukankah itu gila? Aku sangat-sangat tidak sudi jika harus bersama dia. Lebih baik aku sendiri seumur hidup atau mati saat ini juga daripada bersama manusia jelmaan stik bambu seperti dia. Sudah, ya, hyung. Aku ingin menemui Hyungwon dulu," ucap Kihyun kemudian berlalu meninggalkanku. Dia berlalu sambil terus meneriaki Hyungwon.

Apa maksud perkataannya tadi? Apa aku langsung mendapatkan lawan bahkan sebelum aku memulai aksiku? Yang benar saja!

"Lawanmu berat, hyung."

Aku reflek menoleh saat mendengar suara Minhyuk. Sejak kapan dia duduk bersebrangan denganku?

"Sejak kapan kau disitu?" Aku bertanya.

"Sejak kau melamun, melihat ke arah Kihyun yang berjalan menjauh." Ucap Minhyuk acuh sambil memakan cemilan di tangannya.

"Lawanmu benar-benar berat, hyung," ucap Minhyuk lagi membuat ku mengernyit bingung.

"Maksudmu?"

"Kau tahu bukan, Hyungwon dekat dengan keluarga Kihyun dan sebaliknya. Kalau sudah dekat dengan orangtua, bukankah itu hal yang sulit? Dan lagi, tidak ada yang bisa menolak pesona ketampanan Hyungwon, walau aku lebih tampan darinya."

Kemarin dia memberiku semangat, dan sekarang dia seperti menjatuhkanku. Apa-apaan dia ini. Tapi yang dikatakannya ada benarnya juga.

Astaga, ku rasa ini akan sulit.

"Terus berusaha, hyung!" Minhyuk tiba-tiba duduk disampingku dan menepuk bahuku memberi semangat.

"Walau orangtua mereka dekat, Hyungwon dan Kihyun itu lebih sering bertengkar. Kau harus berusaha dengan baik untuk itu! Jadi, semangat!" Ucap Minhyuk dengan senyum cerah membuatku kembali bersemangat.

Yah, walau kadang dia menyebalkan, dia bisa diandalkan sebagai moodmaker.

"Aku harap kau tidak menjatuhkanku lagi, Minhyuk-ah," ucapku membuat Minhyuk mengernyit bingung. Namun setelahnya dia tertawa seperti sudah mengerti maksud dari perkataanku.

"Heol, hahahaha ... Kau lucu, hyung," ucap Minhyuk sambil sesekali memukul bahuku membuatku ikut tertawa. Apa benar aku lucu? Hahahaa,

Showki? Idk. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang