Part 7

697 99 13
                                    

Budayakan vote sebelum membaca
___

Kihyun POV

Aku kesal! Aku kesal! Aku Kesal! Kesal! KESALLL!!!

KENAPA HARUS KE MINHYUK HYUNG?!!

Kenapa Shownu hyung tersenyum pada Minhyuk hyung? Kenapa bukan diriku?

Eommaaa.. Aku iri pada Minhyuk hyung yang terlalu sering bersama Shownu hyung!

Ish! Mereka berdua terlalu sering bersama! Shownu hyung jadi jarang bersama denganku. Dan saat aku ingin keluar aku malah selalu bersama stik bambu itu.

"Kihyun hyung,"

Aku menoleh ke arah suara yang memanggilku dan menjawab dengan kasar. "APA?!"

Aku bertambah kesal! Kenapa bukan Shownu hyung yang datang? Kenapa malah stik bambu?! Manusia kertas!

Ugh! Bahkan Hyungwon tidak memiliki salah apapun, tapi aku sering mengumpatinya.

"Kau itu kenapa, hyung? Ada masalah apa? Aku yakin sekali kau kesal pasti bukan karena kopi ku yang tumpah ke sepatumu, benar bukan?" Ucap Hyungwon yang kemudian duduk disampingku.

Aku sedang duduk di tepi kasur yang ada di kamarku.

"Huft, maaf sudah bicara kasar padamu, Hyungwon-ah," aku menunduk. Aku tidak ingin menjawab pertanyaan Hyungwon. Aku yakin kalau dia sudah mengerti.

"Bukan itu yang ingin aku dengar darimu. Aku sudah kebal dengan segala umpatanmu padaku. Jawab pertanyaanku tadi, kau itu kenapa?" Ucap Hyungwon dengan nada serius.

Aku menghela napas kasar. Tampaknya dia belum mengerti.

Aku kemudian menjawab, "aku kesal. Aku kesal karena Minhyuk hyung yang terus menempel pada Shownu hyung."

"Eihh, kau ini bagaimana. Tentu Minhyuk hyung akan menempel pada Shownu hyung. Kau lupa kalau mereka berdua akan menyanyikan OST bersama-sama? Tentu mereka akan sering bersama."

"Aku hanya iri. Aku jadi jarang bersama Shownu hyung kalau mereka sering menempel." Aku menunduk, menautkan jari-jemariku. Astaga, rasanya aku ingin menangis. Bagaimana tidak? Orang yang aku sukai lebih sering bersama orang lain daripada diriku sendiri.

"Kihyunie hyung ku yang manis, kau kan bisa mengajak Shownu hyung duluan. Aku yakin Shownu hyung tidak akan menolak. Dia kan orang yang sungkan menolak, apalagi menolak hal yang seperti itu." Ucapan Hyungwon membuatku terdiam. Ada benarnya, tapi–

"Tapi, aku yang sungkan jika harus mengajaknya duluan. Bagaimana kalau ternyata dia sibuk dan aku hanya mengganggunya?" Aku menatap Hyungwon dengan mataku yang berkaca-kaca.

Hyungwon belum merespon. Dia malah menatap wajahku dengan ekspresi yang tak bisa aku jelaskan.

"Argh, hyung! Jangan menatap aku seperti itu! Menggelikan!" Seru Hyungwon tiba-tiba, kemudian menutup wajahnya. Seakan dia memang geli dengan wajahku.

Raut wajahku berubah datar seketika. Dongsaeng durhaka!

"Ya! Aku sedang serius, bodoh! Ish, kau membuatku semakin kesal!" Aku memukul kepala Hyungwon dengan bantal yang ada di sampingku. Dia sangat menjengkelkan.

Tapi Hyungwon malah tertawa. Dia mengejekku, Huh?!

"Ya! Kenapa kau tertawa?!" Aku kembali memukulnya. Kenapa aku bisa bersaudara dengan orang seperti dia?!

"Hahaha, wajahmu tadi benar-benar menggelikan, hyung. Aku yakin Shownu hyung pasti akan langsung meninggalkanmu saat melihatnya,"

"ARGH! SUDAHLAH! Bukannya mencoba memperbaiki moodku, kau malah semakin menghancurkannya. Lebih baik aku pergi lagi!" Aku melempar asal bantal yang tadi ku pakai untuk memukuli Hyungwon, kemudian beranjak dari dudukku.

"Ya! Hyung! Jangan pergi dulu!" Seru Hyungwon dan menarik tanganku. Aku terkejut dan reflek berbalik.

Parahnya, aku malah jatuh menindih Hyungwon di atas kasur.

Waktu seakan berhenti. Otakku tak berfungsi dengan benar karena keterkejutan ini. Terlebih, wajah Hyungwon yang begitu dekat dengan wajahku.

BRAK!

"HEI! KENAPA TADI ADA YANG BERTE ... riak. Oh, maaf, sepertinya aku mengangganggu."

Suara itu ... SHOWNU HYUNG?!

Aku langsung menoleh ke arah pintu yang mulai tertutup perlahan. Aku yakin itu tadi Shownu hyung! Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan? Bagaimana kalau dia salah paham lalu menjauhiku? Ini benar-benar gawat!

"K-Kihyun hyung, me-nyingkirlah, k-kau berat, argh,"

Astaga Hyungwon!

Aku langsung beranjak dari posisiku yang menindih Hyungwon.

"M-maafkan aku, Hyungwon-ah,"

Hyungwon tampak mengatur napasnya yang tersenggal. Apakah aku seberat itu?

"Aku tidak apa-apa. Tapi, bukankah tadi suara Shownu hyung?" Ucap Hyungwon begitu napasnya sudah teratur.

"I-iya,"

Aku menunduk. Aku takut. Bagaimana kalau Shownu hyung nanti menjauhiku?

"Kalau begitu kenapa diam?! Kita harus menyusulnya! Menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi!" Hyungwon berseru sambil berdiri.

Ah, dia benar.

Kalau kita menjelaskan yang sebenarnya terjadi, aku yakin Shownu hyung akan paham.

Ting!

Tiba-tiba terdengar suara notifikasi masuk. Dari handphone milik Hyungwon.

Hyungwon mengambil handphonenya. Entah notifikasi apa yang masuk, tapi wajah Hyungwon seketika berubah menjadi pucat.

"A-ada apa?" Aku mencoba bertanya.

"Pesan dari Shownu hyung. Dia bilang, dirinya dan Minhyuk hyung sudah berangkat ke tempat rekaman."

"H-hanya itu?"

Suaraku menjadi gugup, aku takut.

"Lagi, dia bilang kita berdua bisa bersenang-senang sepuasnya. Shownu hyung dan Minhyuk hyung akan pulang larut malam." Hyungwon menunduk.

Sepertinya Shownu hyung benar-benar salah paham.

Aku harus bicara padanya besok! Ya, besok.

























___
TBC

Alohaaaa

Budayakan comment setelah baca😉

Salam hangat dari author
사랑한다❤

Showki? Idk. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang