AFTER REVISION
🌠✨
Kiesha dan Rey berlari mengejar Rassya yang sudah berjalan cukup jauh. Dari arah jalannya, dapat ditebak Rassya ingin pergi ke arah tangga untuk sampai di rooftop.
"Rassya! Tungguin woy!"
"Buset cepet bener tu orang jalannya,"
"Dia lari, tolol. Bukan jalan!" Jawab Rey sambil menoyor pelan kepala Kiesha. Lalu mempercepat langkahnya.
"Minus akhlak lu, anjir. Udah noyor, ninggalin pula!" Gerutu si tampan itu dan secepat mungkin menyusul keduanya.
Rey yang baru saja menginjakkan kaki di anak tangga teratas dapat langsung melihat presensi Rassya yang berdiri di dekat pembatas rooftop.
"Sya!"
Mengabaikan itu, Rassya tetap diam sembari menikmati hembusan angin yang cukup kencang.
"Woy, lu ngapa pergi sih, tadi?" Tanya Rey sambil mendudukkan dirinya di sofa usang yang kebetulan ada disana.
"Gapapa. Males aja debat sama cewek."
Rey mengangkat sebelah alisnya. Apa ia tidak salah dengar? Sepersekian detik kemudian, ia mengangguk paham.
"Males debat sama cewek, apa males debat sama Aqeela?" Mendengar penuturan tiba-tiba itu, Rassya melayangkan tatapan tajam. Tak bereaksi apa-apa.
Kesunyian itu langsung hilang karena ulah seseorang yang baru saja datang. "Rey bangsat, gue ditinggalin!" Umpat Kiesha yang baru saja tiba. Tanpa aba-aba cowok itu langsung menghempaskan tubuhnya di samping Rey.
"Apa lu?!"
"Ga."
"Dih, ga jelas."
"Oh."
"Bisa diem ga sih? Gue kesini pengen istirahat, tapi lu berdua malah berisik." Tukas Rassya dengan nada suara jengkelnya. Membuat kedua temannya itu berhenti berdebat.
Rassya memegang pembatas rooftop, menutup kedua matanya sambil menikmati hembusan angin yang menerbangkan helaian rambutnya.
Kenapa dia balik lagi? Gue udah bahagia sama keadaan sekarang. Gumamnya pelan.
Selama beberapa menit tempat itu hanya ada semilir angin. Tidak ada yang berani membuka suara. Takutnya, Rassya bisa kumat. Dua sejoli di sofa usang itu tentu tak ingin hal buruk terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Problem [REVISI]
Teen Fiction[REVISI] Rassya itu---cool, tampan, pintar, kaya pula, dan bahkan---nyaris sempurna. Tetapi kehidupannya tak sesempurna yang orang-orang bayangkan. Perjalanan kisahnya sedikit rumit. Apalagi saat ia kembali ditempatkan pada satu kelas dengan seseora...