🌠✨
"Gila, kok bisa gini sih? Gue sama yang lain udah tanya-tanya siswa siswi sekolahan kita. Dari kelas 7 sampe kelas 9. Tapi ga ada seorangpun yang liat siapa orang yang sengaja celakain Aqeela." Tukas Sandrinna menahan rasa dongkolnya."Ya setidaknya pasti ada yang liat dong? Yakali dari ±1000 siswa, ga ada yang liat seorang pun?" Timpal Ratu sambil menyandarkan badannya ke dinding.
"Terus gimana caranya dong? Ya masa kita biarin orangnya lepas gitu aja." Saskia berujar sebal.
"Ya mau ga mau." Balas Kiesha bersama Rey yang baru datang. Keduanya langsung mendudukkan diri di bangku kantin yang memanjang.
"Yaudahlah. Toh, Aqeela udah bilang kalo kita ga perlu perpanjang masalah ini, kan?" Ujar Rey sambil melahap kenyang goreng pesanan Sandrinna.
"Sumpah, gue ga rela. Tapi yaudahlah. Ga ada lagi yang bisa kita perbuat."
Usainya pembicaraan itu, semuanya kembali disibukkan dengan kegiatan masing-masing.
"Ratu Ratu! Woy, dengerin gue!" Seseorang berseragam sama dengan mereka bersorak memanggil nama Ratu. Membuat si pemilik nama menoleh sambil mengerutkan dahi heran.
"Siapa, Rat?" Tanya Sandrinna dengan berbisik pelan tepat di telinga Ratu.
"Temen sekelas gue dulu deh. Tapi ga inget namanya siapa." Sandrinna hanya mengangguk mendengarnya.
Seseorang tadi---cowok---berdiri dengan menumpu bobot badannya dengan menahan tangan pada lutut. Nafasnya terengah-tengah.
"Ada apa lu manggil-manggil gue?"
"I-ituu s-si---" Ucapannya yang tergagu terpotong oleh ujaran Saskia.
"---Stabilin dulu nafas lu, baru ngomong yang jelas." Cowok itu mengangguk, lalu segera mengatur nafasnya.
Yang lain setia menunggu sampai si cowok tadi selesai mengatur nafasnya yang tadinya terengah.
"Udah?" Si cowok itu mengangguk menjawab pertanyaan Sandrinna.
"Jadi lu mau ngomong apa?"
"Itu, temen kalian, Aqeela---" Ujarnya.
"--Aqeela kenapa?!" Kompak kelimanya memotong kalimat si cowok tadi.
"Aqeela pingsan. Dia di UKS sama Rassya."
"APA?!" Melupakan kekagetan mereka, akhirnya semua berlarian dari kantin ke UKS. Tak lupa sebelumnya salah satu dari mereka mengucapkan kata terima kasih.
UKS
Brak
Pintu Dibuka dengan kasar. Siapa lagi biangnya jika bukan Sandrinna cs beserta Kiesha dan Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Problem [REVISI]
Jugendliteratur[REVISI] Rassya itu---cool, tampan, pintar, kaya pula, dan bahkan---nyaris sempurna. Tetapi kehidupannya tak sesempurna yang orang-orang bayangkan. Perjalanan kisahnya sedikit rumit. Apalagi saat ia kembali ditempatkan pada satu kelas dengan seseora...