🌠21

3.2K 439 20
                                    

THANK YOU SO MUCH FOR 26,3K READERS AND 2,41K VOTES🎉🖤

KEEP SUPPORT THIS STORY, GUYS💕

KEEP SUPPORT THIS STORY, GUYS💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌠✨

   Alexa memberontak, seseorang tiba-tiba saja menarik dan membekapnya dari belakang. Sedangkan ia hanya sendiri di jalanan sepi dekat gang yang rawan penculikan ini.

Ia terus memberontak meminta agar di lepaskan. Namun semua nihil, seseorang itu malah semakin memaksanya untuk masuk ke dalam mobil berwarnakan hitam. Mulutnya di tutup menggunakan kain, begitu juga penglihatannya yang dihalang oleh kain tebal yang tidak tembus pandang.

Ia hanya bisa pasrah. Walaupun sedikit takut, ia tetap berusaha berpikir jernih. Meskipun ia diculik nanti, pasti kedua orang tuanya bisa menyelamatkannya dengan membayar tebusan seberapa besarpun itu.

Ya, karena mereka punya uang yang tidak akan pernah habis hingga tujuh turunanpun.

Sial! Berani-beraninya ni orang culik gue! Batinnya kesal.

Mobil terus berjalan sekitar dua puluh menit. Saat sampai, Alexa segera di bawa turun dengan paksa masih dalam keadaan mulut dan mata tertutup oleh kain.

"Ayo ikut!"

Ia sengaja di bawa ke dalam sebuah rumah kosong dan diikat di sebuah kursi. Lalu seseorang yang tidak kenalinya itu membuka penutup mata serta kain di mulutnya.

Alexa membulatkan mata kaget. Seseorang itu ternyata sangat ia kenali, dia---










REY. Teman dekat Rassya.

"Apa-apaan sih, lu?! Lepasin gue!" Sentak Alexa penuh amarah. Terbukti dengan wajahnya yang berubah menjadi berwarna kemerahan karena menahan emosi yang meluap.

"Gue ga akan lepasin lu, sebelum lu ngaku!"

Salah besar.

Itu bukan suara Rey. Melainkan suara khas milik Rassya. Ia datang diikuti oleh Kiesha, Ratu, Sandrinna, Saskia, dan Jefan di belakangnya.

Alexa terperengah. Ia sudah menduga bahwa ini ada sangkut pautnya dengan Rassya.

"Apa-apaan sih, Sya! Lepasin gue!" Rassya tak menggubrisnya sedikitpun. Ia malah berjalan mendekat seraya berujar,

"Sekarang lu ngaku. Lu kan yang udah rekayasa percakapan gue sama Kiesha dan Rey kemaren?"

Alexa menggeleng cepat. Pertanda menjawab tidak. "Itu fakta. Gue ga pernah rekayasa sedikitpun! Nyatanya, lu emang berniat bales dendam sama Aqeela!" Tukas Alexa pedas, lengkap dengan penekanan di beberapa kata.

"Lu masih ga mau ngaku juga, hah?!" Suara lantang itu adalah milik Sandrinna. Emosinya sedikit terkuras melihat Alexa yang terus bersikeras bahwa ia tidak merekayasa akar permasalahan itu.

Love Problem [REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang