🌠✨"Saya benar-benar lelah menghadapi putra-putra Ibu dan Bapak ini. Mereka sangat sulit untuk di atur. Sangat susah untuk meminta mereka mengikuti peraturan dengan baik." Jelas pak Iwan dengan cukup menyesal mengatakannya.
"Lalu bagaimana? Apa bapak ingin saya memindahkan Rassya ke sekolah lain atau bagaimana?"
"Engga, Pa! Rassya gamau pindah sekolah!" Potong Rassya tak terima.
"Diam dulu, Rassya!" Tegasnya. Yang diperingati langsung diam membisu.
"Jadi bagaimana, pak, bu? Apa kami perlu memindahkan putra-putra kami ini ke sekolah lain? Jika begitu, otomatis kami akan berhenti menjadi donatur SMP ini. Silahkan Bapak dan Ibu mencari donatur lain yang bersedia menjadi pengganti kami." Lanjut Papa Rassya. Tak ada sedikitpun raut wajah main-main terlihat.
Diam-diam Rassya menarik kedua sudut bibirnya--membentuk lekungan indah yang disebut senyuman. Ah, ternyata Papanya tak berniat untuk memindahkannya dari sini.
"Begini, pak. Kami disini tidak bermaksud untuk meminta bapak dan ibu untuk memindahkan Rassya, Kiesha dan Fahreyza. Kami hanya ingin meminta kerjasamanya, membantu ketiga siswa kami ini untuk patuh terhadap peraturan sekolah yang sudah ditetapkan." Jawab bu Mira mewakili maksud pak Iwan sebenarnya.
"Tentu kami akan ikut menasehati putra kami untuk lebih disiplin serta taat pada peraturan. Bapak dan Ibu tidak perlu khawatir perihal itu." Kali ini Mama Kiesha yang berujar. Balasannya sangat mewakili Papa Rassya dan Rey.
Semuanya terlibat perbincangan serius. Menimbang-nimbang bagaimana cara menyelesaikan masalah yang disebabkan tiga sekawan ini.
"Jadi penyelesaiannya, bapak Iwan ingin memindahkan putra saya beserta kedua temannya ke kelas lain?" Ulang Papa Rey. Pak Iwan mengangguk mantap.
"Saya cukup kesulitan dalam membimbing mereka. Bisa jadi mereka terlalu terkekang dengan cara ajar saya. Jadi saya ingin memindahkan mereka ke kelas lain, supaya mereka bisa merasakan hal baru dan mau berubah menjadi lebih baik."
Ketiga orang dewasa yang notabene -nya adalah orangtua dari Rassya, Rey dan Kiesha mengangguk paham. Pertanda paham serta setuju dengan ajuan pak Iwan barusan.
Sedangkan ketiga sekawan itu hanya diam menyimak pembicaraan. Sebenarnya mereka cukup senang karena akan di pindahkan ke kelas lain. Itu artinya mereka akan bebas dari kekangan pak Iwan.
"Saya akan membicarakan keputusan ini kepada guru-guru lain. Kami akan memutuskan kelas mana yang akan ditempatkan oleh Rassya, Kiesha dan Fahreyza." Final pak Iwan pada akhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Problem [REVISI]
Teen Fiction[REVISI] Rassya itu---cool, tampan, pintar, kaya pula, dan bahkan---nyaris sempurna. Tetapi kehidupannya tak sesempurna yang orang-orang bayangkan. Perjalanan kisahnya sedikit rumit. Apalagi saat ia kembali ditempatkan pada satu kelas dengan seseora...