🌠✨
Rassya berjalan kesana-kemari. Mondar mandir sehingga membuat Mamanya pusing sendiri menyaksikannya.
"Rassya, kamu kenapa sih? Daritadi ga bisa diem. Gelisah terus." Tanya Mamanya yang sudah jengah melihat putra sematawayangnya itu bergerak seperti setrikaan.
"Gapapa Ma."
Mama Rassya menggeleng heran. "Ada masalah? Apa----"
"Engga. Ga ada apa-apa." Rassya cepat-cepat memotong ucapan Mamanya. Lalu mengambil ponselnya terletak di meja. Omong-omong, Rassya dan Mamanya sedang berada di ruang keluarga.
"Yaudah, Rassya ke atas ya, Ma." Pamitnya sambil melangkah menuju tangga.
"Nanti Mama coba bilangin sama Aqeela deh!" Sahut Mamanya sebelum Rassya benar-benar sampai di lantai atas.
"Apaan sih, Ma? Gausah!" Kesal Rassya yang langsung berjalan cepat menuju kamarnya. Mengabaikan tawa Mamanya yang bahkan sampai terdengar ke kamarnya.
Rassya menghempaskan tubuhnya ke kasur. Kepalanya terasa sedikit pusing. Ah, ini pasti karena dia terlalu banyak pikiran.
Iya
Engga
Iya
Engga
Iya
Iya?
"Udahlah, bodo amat!" Kesalnya. Lalu meraih ponsel yang tadi sempat ia lempar begitu saja.
Jari-jari tangannya bergerak membuka salah satu room-chat dengan seseorang.
Qeela
Gue pengen ngomongin sesuatu|
10.11|Gabisa
|Gue ada urusan
10.29You calling Qeela...
Tutt!
|Cafe biasa, jam 11
|Jangan sampe ada yang tau
10.36Oke|
10.37 (Read)
Rassya segera bangkit dari tidurnya. Segera pergi mandi untuk membersihkan dirinya. Entahlah, ia terlihat sangat bersemangat, terbukti dengan senyumnya yang terus mengembang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Problem [REVISI]
Teen Fiction[REVISI] Rassya itu---cool, tampan, pintar, kaya pula, dan bahkan---nyaris sempurna. Tetapi kehidupannya tak sesempurna yang orang-orang bayangkan. Perjalanan kisahnya sedikit rumit. Apalagi saat ia kembali ditempatkan pada satu kelas dengan seseora...