🌠✨
"Eh, Kila, lu kenapa bisa masuk UKS gini sih?" Cerocos Ratu yang diikuti Sandrinna dan Saskia di belakangnya. Mereka bertuga bahkan baru beberapa langkah masuk ke dalam ruangan UKS.
"Iya tuh. Gue aja auto kaget pas ada anak PMR yang bilang kalo lu masuk UKS. Perasaan tadi juga lu sehat-sehat aja, kenapa tiba-tiba sakit coba?" Timpal Sandrinna. Sejujurnya ketiga sahabat Aqeela itu sangat mengkhawatirkannya.
Saskia langsung ikut menimpal, "Sekarang lu gimana? Apa lu yang sakit? Udah mendingan apa belom?" Ujarnya membubuhi Aqeela berbagai pertanyaan.
Bahkan ketiga cewek itu tak memberi sedikit jeda untuk Aqeela menjawabnya secara satu persatu.
"Aduh, kalian ini. Gue tuh ga kenapa-kenapa. Cuma kepleset aja di toilet." Jelas Aqeela menjawab pertanyaan dari Ratu tadi. "Dan, gue juga udah baik-baik aja kok. Cuma puyeng dikit aja."
"Ih, kok bisa?! Toilet sekolah kita kan selalu bersih. Selalu dibersihin setiap saat sama petugas sekolah. Kok bisa ada lantai yang licin sampe bikin lu jatoh gini sih?"
Aqeela menepuk jidatnya. Ocehan para sahabatnya itu tidak akan berhenti sampai ia menjelaskan usut masalahnya dari akar sampai tuntas setuntas-tuntasnya.
Mereka itu berisik, banyak omong, cerewet, tapi peduli. Aqeela sangat sayang sama ketiga sahabatnya itu. Rasa khawatir mereka itu ga dibuat-buat, tapi emang ori alias asli.
Jika ada salah satu dari mereka yang kenapa-kenapa, pasti yang lainnya bakal secerewet ini. Dan pasti bakal sekhawatir ini juga.
Pokoknya, ketiga sahabatnya itu udah Aqeela anggep kayak sodara sendiri. Mereka the best.
Skip.
"Ya gue juga gatau. Semua terjadi cepet banget." Tukas Aqeela tanpa menutupi apapun dari ketiga sahabatnya itu.
"Kok gue ngerasa ada yang ngeganjal gitu sih?!" Saskia bersedekap dada sambil memikirkan dan memutar otak. Mencoba menelisik permasalahan ini.
"Iya sih, gue juga ngerasa ada yang aneh." Timpal Sandrinna membenarkan. Lalu matanya tiba-tiba membulat kaget, saat melihat, "hEH, INI JIDAT LU KENAPA?!"
Sandrinna beserta Ratu dan Saskia dikagetkan dengan jidat Aqeela yang tampak membiru. Awalnya Aqeela tak sengaja mengusap rambut yang menutupi dahinya, sehingga membuat memar di jidatnya terlihat jelas.
"Ini kenapa lagi, Kila?"
"Ya jadi gini, sebelum gue ke toilet kan gue ke loker bentar. Buat cari gelang yang di kasih Rassya. Terus pas gue udah beres dan mau balik, gue kepleset dan jidat gue ke jedot sama lemari loker." Ucap Aqeela tanpa melebihkan atau mengurangkan. Ia sedikit menarik nafas guna melanjutkan kalimatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Problem [REVISI]
Novela Juvenil[REVISI] Rassya itu---cool, tampan, pintar, kaya pula, dan bahkan---nyaris sempurna. Tetapi kehidupannya tak sesempurna yang orang-orang bayangkan. Perjalanan kisahnya sedikit rumit. Apalagi saat ia kembali ditempatkan pada satu kelas dengan seseora...