THANK YOU FOR 30,6K READERS AND 2,96K VOTES
KEEP SUPPORT THIS STORY, GUYS🖤
🌠✨
Kemarin Aqeela sudah di bolehkan pulang. Dan sekarang sudah tiba hari dimana mereka semua akan lulus dan terbebas dari pelajaran-pelajaran SMP. Dan tinggal beberapa saat lagi, mereka akan masuk ke jenjang yang sedikit lebih tinggi, yaitu jenjang SMA.Kali ini semua sudah duduk berjajar rapi api pada kursi yang disediakan. Menyaksikan penampilan para adik-adik kelas dimulai dari menyanyi, drama, dan pertunjukan seni lainnya.
Seperti yang terlihat dari hari-hari sebelumnya, mereka (Rassya, Aqeela, Sandrinna, Rey, Kiesha, Ratu, Saskia, dan Jefan) memakai pakaian yang serasi antara satu sama lain.
Sama halnya dengan yang dikatakan oleh Sandrinna, agar genk mereka terlihat berbeda dari genk yang lainnya.
"Panas banget, anjim. Nih AC di aula mati apa gimana?" Ujar Sandrinna sambil mengipas-ngipas tangannya di dekat leher.
"Gatau deh. Kayaknya iya."
"Udah elah, bentar lagi ni acara juga kelar. Sabar napa." Itu adalah suara Aqeela yang duduk di barisan depan--bersama Rassyanya.
Eh?
Tunggu tunggu, Rassyanya? Memangnya mereka udah official?
Lupakan.
Skip.
Sekitaran satu jam setelah itu acara selesai. Semua boleh dibubarkan dan kembali ke rumah masing-masing. Acara penyerahan nilai juga sudah dilakukan beberapa jam sebelum pementasan seni yang ditampilkan oleh para adik kelas.
"Gimana kalo kita pesta? Eh, ralat
Maksud gue, gimana kalo kita makan-makan buat ngerayain kelulusan kita, gitu?" Tawar Ratu sambil menaik-turunkan sebelah alisnya.Semua merespon sambil ikut berpikir. Lalu salah seorang dari mereka berujar mewakili, "BOLEH TUH! Kapan lagi kita makan-makan kayak gini." Ucap Aqeela membalas.
"Tenang, girls. Semua udah diatur sama Rassya. Mulai dari tempat, sampai yang bayarin juga udah di urus sama Rassya. Kita terima beres aja, ya ga, Sya?" Itu adalah suara milik Kiesha. Ia berujar sambil merangkul si pemilik nama.
"Hooh,"
Sandrinna mengernyitkan dahi bingung. Tidak biasa-biasanya Rassya membuat rencana tanpa memberitahu mereka terlebih dahulu. Ia lantas berujar, "Dalam rangka apaan nih, Sya? Tumben-tumbenan ga ngasih tau kita dulu."
"Udah, jangan banyak protes. Ikutin aja apa kata Rassya." Tukas Rey sambil merangkul ceweknya itu.
"Yaudah yuk, gas. Gue udah laper banget nih. Ya ga, yang?" Saskia merespon dengan anggukan setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Problem [REVISI]
Teen Fiction[REVISI] Rassya itu---cool, tampan, pintar, kaya pula, dan bahkan---nyaris sempurna. Tetapi kehidupannya tak sesempurna yang orang-orang bayangkan. Perjalanan kisahnya sedikit rumit. Apalagi saat ia kembali ditempatkan pada satu kelas dengan seseora...