*~PELUKAN HANGAT~*

374 35 16
                                    

Hallo minna👋🏻!!! Balik lagi nihhh... ini adalah kelanjutan dari chapter sebelumnya. Nah langsung saja baca yah😊.
Tapi sebelum itu, saya ingatkan lagi untuk selalu vote, comment, dan juga follow yah. Karna YOUR SUPPORT MY SPIRIT🤗

Selamat Membaca☺

*****

"Inchouu, tidak apa apa. Ini sama sekali tidak begitu sakit. Aku baik baik saja. Jangan menangis lagi yah." Ujar Boruto kembali menghapus air mata Sumire.

Tanpa disadari atau tidak Sumire tiba tiba........

Brukkk

"Boruto-kun, Gomen nee, Gomennasaii!" Lirih Sumire dengan tangisannya yang secara reflex tiba tiba memeluk erat tubuh Boruto. Yang sukses membuat Boruto tersentak kaget.

"Ketua Kelas? kenapa? Kenapa kamu menangis? Aku tidak apa apa, aku baik baik saja. Tolong jangan menangis seperti ini!" Ucap Boruto seraya mengelus halus rambut surai Indigo milik Sumire.

Keduanya saling berpelukan satu sama lain. Sumire yang memeluk erat tubuh Boruto, dan Boruto yang memeluk lembut tubuh Sumire. Dan entah kenapa? Mereka merasakan pelukan ini amat sangat begitu hangat dan nyaman.

"Maafkan aku Boruto-kun! Aku benar benar minta maaf. Tolong, Jangan tinggalkan aku sendiri!". Ucapnya Lirih dengan tangisan yang sejadi jadinya.

'Kenapa Dia tiba tiba menangis? Kenapa Dia merasa seolah Dia yang bersalah? Menangisi luka hal sekecil ini dengan tangisan yang sejadi jadinya, itu tidaklah masuk akal? Aku sangat jelas melihat ada luka yang tersirat di manik Indigo nya itu. Dan aku sangat jelas merasakan ada luka yang tersimpan jauh di dalam lubuk hatinya itu. Tapi luka apa? Kenapa Dia menangis sampai seperti ini? Sumire kumohon jangan seperti ini!' Gumam Boruto dalam hatinya seraya mengelus halus rambut Indigo milik Sumire.

Melihat Sumire yang kini tengah menangis di hadapannya, membuat Ia merasa tidak tega melihatnya. Mengingat, Ia sangat mirip sekali dengan ibunya. Ia tidak pernah melihat seorang wanita menangis sampai seperti ini, dengan tangisan yang sejadi jadinya. Sungguh, Ia tidak pernah melihat ini sebelumnya. Ia tidak tega melihatnya. Dan sungguh, sekarang ia sangat ingin menangis sejadi jadinya.

Dan tanpa sadar, air matanya kini telah terjatuh dari matanya, membasahi rambut indah milik Sumire, yang sekarang tengah berada di dekapannya.

"Kenapa kau berbicara seperti itu Ketua Kelas? Kenapa kau berfikir seolah aku akan meninggalkan mu? Tenanglah! Aku tidak akan pernah meninggalkan mu. Aku akan ada di sini untukmu. Jangan menangis lagi!" Ucapnya seraya mengelus kembali surai Indigo dengan beberapa tetesan air matanya yang kini terjatuh di atas kepala milik Sumire.

"Jangan lagi, jangan lagi, jangan lagi. Aku mohon!" Lirih sumire yang menangis dalam dekapan hangat milik Boruto dengan tangisan yang sejadi jadinya, dengan nada yang tersendu sendu.

'Jangan lagi? Maksudnya apa? Apakah Dia pernah mengalami hal ini sebelumnya? Apakah Dia pernah kehilangan sesuatu sebelumnya? Sebenarnya kamu ini kenapa Sumire?' Gumam Boruto kembali dalam hatinya.

"Ketua Kelas, sudahlah jangan menangis lagi! Aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri kalau kau terus menangis seperti ini." Ucap Boruto menenangkan tangisan Sumire.

Mendengar perkataan yang menenangkan itu, dan sadar akan posisinya saat ini, Sumire pun lantas menghentikan aksinya itu, dan segera, sedikit menjauhkan diri dari tubuh Boruto.

My Sweety Violet💜 (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang