*~MALAM YANG INDAH~*

373 30 12
                                    

Hallo minna👋🏻!!! Balik lagi nihhh... ini adalah kelanjutan dari chapter sebelumnya. Nah langsung saja baca yah😊.
Tapi sebelum itu, saya ingatkan lagi untuk selalu vote, comment, dan juga follow yah. Karna YOUR SUPPORT MY SPIRIT🤗

Selamat Membaca☺


*****

Melihat tingkah aneh dari sang Surai kuning itu, lantas membuat Sumire tertawa-tawa kecil di hadapan Boruto.
Dan Boruto yang melihat Sumire tengah tertawa kecil dihadapannya, lantas Ia pun ikut ikutan tertawa dengan malunya. Dan al hasil, keduanya pun tertawa bersama sama.


_____


Setelah mereka akhirnya tertawa bersama dan melupakan kejadian yang seharusnya tidak terjadi, mereka akhirnya tersadar akan posisi mereka saat ini. Dimana, sedang apa dan,,,,,,,

"Mmm Boruto-kun!" Panggil Sumire dengan nada sedikit bingung.

"Apa kamu tidak merasa ada yang aneh?" Tambahnya lagi melanjutkan pembicaraannya.


"Aneh? Apa?,,,,,,,,,,, eh bentar, tunggu deh!" Ucap Boruto melirik ke arah jam tangan miliknya.

"Whuaaaaaaaa sudah jam 18.11." Teriak Boruto dengan kencangnya.

"Apaaa???" Balas Sumire tak kalah kencang dengan teriakkannya juga.

"Itu artinya,,,,,,,,,"

"Perpustakaan sudah ditutup!!!" Teriak keduanya secara serempak, dengan kedua mata yang terbelakak.

Keduanya saling berpandangan satu sama lain dengan mata yang masih terbelakak.
Seperti biasanya, Sumire kini terlihat sangat panik dengan wajah yang sedikit cemas. Mengingat, Dia tidak pernah, dan tidak biasa untuk pulang malam malam. Karena Dia takut akan kegelapan malam yang sunyi dan sepi.
Boruto yang melihat Sumire tengah kepanikan dengan sedikit keringat panas membasahi alis matanya. Ia pun lantas mendekatkan diri ke arah posisi Sumire, yang masih kepanikan.

"Lalu bagaimana ini? Bagaimana kita bisa keluar? Bagaimana kita akan pulang? Bagaimana sekarang kita akaaaannn,,,,,,,,,,"

"Sssssstttttttt!!! Tenanglah, jangan panik begitu yah! Aku ada di sini." Sambung Boruto dengan nada yang menenangkan dan sedikit senyuman menghentikan kepanikan Sumire, dan menempelkan jari telunjuknya tepat di depan bibir Sumire, dan mendekatkan wajahnya hingga nafas hangat keduanya dapat terasakan satu sama lain. Dan sontak membuat Sumire tersentak kaget. 'Tenanglah, Ketua Kelas'.

'H-hah? Euuu w-wajah B-boruto-kun sangat dekat... nafasnya juga terasa hangat. B-boruto-kun." Gumam Sumire dalam hatinya dengan rona pipi yang sangat benar benar memerah, kala kini wajahnya sangat dekat dengan wajah Boruto hingga nafas akan keduanya dapat terasakan satu sama lain

'K-kenapa jantungku berdetak sangat cepat sekali?..... Aduhhh semoga Boruto-kun tidak mendengar suara detakkan jantung yang serasa mau copot ini." Gumam kembali dalam hatinya. Dan kini wajahnya benar benar sudah full memerah semua.

Boruto yang melihat wajah Sumire yang sudah benar benar memerah, Ia hanya tersenyum geli melihatnya, dengan sedikit tertawa yang ditahan olehnya, agar tidak diketahui Sumire.
Ia tau, dan Ia sudah mengerti apa yang harus Ia lakukan. Ia harus segera sedikit menjauhkan wajahnya dari wajah Sumire, agar Sumire tidak berlama lama lagi menahan malunya itu.

My Sweety Violet💜 (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang