*~PASANGAN~*

281 32 6
                                    

Hallo minna👋🏻!!! Balik lagi nihhh... ini adalah kelanjutan dari chapter sebelumnya. Nah langsung saja baca yah😊.
Tapi sebelum itu, saya ingatkan lagi untuk selalu vote, comment, dan juga follow yah. Karna YOUR SUPPORT MY SPIRIT🤗

Selamat Membaca😊

_____


"Ya sudah, ayo pergi. Jangan lupakan rencananya yah." Ucap Sarada menyeringai.

"Tentu."

Keduanya pun berjalan pulang ke arah rumah mereka masing masing, dengan sedikit obrolan diikuti tawaan antar keduanya. 'Ini pasti akan berhasil.'


*****

Hari telah berlalu, tibalah esok hari yang mengharuskan mereka kembali menjalankan aktivitas nya, kembali ke sekolahnya yang mungkin, ahhh melelahkan. Tapi tunggu! ini akan jadi seru. Rencananya harus berhasil.

"Yo! Sarada, Chocho." Sapa Shikadai pada kedua gadis itu.

"Ohayo!" Balas keduanya.

"Bagaimana? Sudah?" Tanya Sarada pada Shikadai.

"Yap, sudah." Jawabnya penuh seringaian.

"Bagus kalo begitu." Balas Sarada menyeringai, diikuti Chocho dengan anggukannya.

Shikadai duduk dibangkunya sendiri. Sementara itu, para siswa lain berdatangan masuk satu persatu ke dalam kelas. Seperti biasa, Sumire akan telat masuk ke dalam kelas. Bukan karna keterlambatannya, melainkan harus mengurusi beberapa hal yang harus Ia lakukan bersama dengan Ketua Kelas lainnya. Boruto baru saja masuk ke dalam kelas. Ia pun duduk dibangkunya, tepatnya di samping Shikadai.

"Sepertinya kau tidak bersemangat hari ini. Eh tunggu! Kau kan biasanya memang tidak pernah bersemangat di pagi hari." Ejek Shikadai bercanda.

"Diamlah." Seru Boruto dengan nada lemah, lesu, malas.

"Kau kenapa Boruto?" Tanya Mitsuki yang baru saja tiba di kelas.

"Tidak." Ucap Boruto seraya membenamkan wajahnya di antara tangan yang disilangkan di mejanya.

"Hei kau kenapa sih Boruto? Tidak biasanya kau seperti ini." Tanya Shikadai merasa malas melihat tingkah Boruto seperti ini.

Boruto pun lantas mendongakkan kembali wajahnya yang tadi membenam, kini menatap Shikadai dan Mitsuki bergantian.

"Hah." Boruto menghela nafasnya kasar.
"Ini soal Ketua Kelas." Lanjutnya lagi dengan wajah datar.

Spontan Shikadai membelakakan matanya, Mitsuki masih tetap dalam posisi wajah datarnya. Mereka sangat terkejut, sangat terkejut. Ya walaupun ekspresi keduanya biasa saja. Tapi, oh ayolah! Semuanya juga tau kalau Boruto tidak pernah membicarakan soal perempuan dengan nada yang bisa dibilang serius.

OK, ini mungkin sedikit lebay bagi Boruto. Tapi Ia juga butuh teman curhat kan untuk mengurangi beban pikiran yang ada di pikirannya. Dan Ia juga manusia kan? Tentu saja Ia mempunyai hati dan perasaan. Bagaimana tidak kesal coba ketika melihat orang yang dicintainya berduaan dengan orang lain.

"Ketua Kelas?" Tanya Mitsuki memiringkan wajah datarnya.

"Memangnya ada apa dengan Ketua Kelas." Tanya Shikadai kini penasaran.

My Sweety Violet💜 (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang