surga semeru

7 4 0
                                    

Matahari muncul dari balik dedaunan, memancarkan sinarnya yang hangat mengenai kulit.

Bumi terbangun dari tidurnya dan masih dalam keadaan kepala yang terasa sakit. Ia terduduk di atas matras. Pikirannya sedang diisi oleh sosok ibu. Ya. Ibu. Entah kenapa rasanya Bumi ingin sekali berada dalam pelukkan wanita yang telah melahirkannya itu.

"makan, yuk! terlalu pagi untuk dibuat ngelamun." ajak Fikri.

Bumi bergegas keluar dari tenda mengikuti langkah Fikri. Dan betapa terkejutnya Bumi ketika ia baru saja membuka tenda, ia kagum melihat keindahan Ranu Kumbolo di kala pagi. Benar-benar sebuah surga yang membuat siapa saja yang melihatnya akan memuji Tuhan.

"gimana?" tanya Michael.

"Apa?" Bumi heran.

"kepalamu? masih sakit?"

"sudah mendingan."

Ya, Bumi berbohong. Ia tak mau jika teman temannya mengkhawatirkan kondisinya.

"syukur." Michael tersenyum.

***

Setelah selesai sarapan, Bumi dan teman-temannya bersiap melanjutkan pendakian. Meninggalkan Ranu Kumbolo akan mendaki bukit terjal yang fenomenal dengan nama "Tanjakan Cinta". Yang menyajikan pemandangan indah ke arah danau. Fyi, tanjakan cinta mempunyai mitos yang konon katanya siapa pun yang melewati tanjakan cinta dan menyebutkan nama orang yang disukai maka orang yang disukai akan menyukai balik dengan syarat ketika melewati tanjakan cinta kamu tidak boleh melihat ke belakang.

Setelah sampai di ujung tanjakan, tampak padang rumput luas "oro-oro ombo" yang menanti. Saat musim semi, bunga Verbena Brasilinesis akan bermekaran berwarna ungu, menambah keindahan hamparan oro-oro ombo.

Setelah melalui oro-oro ombo yang terhampar luas, tibalah Bumi dan teman-temannya di Cemoro Kandang.

Cemoro Kandang merupakan area teduh yang luas karena berupa dataran di kaki bukit. Disini juga ada warung penjual makanan ringan dan minuman yang sangat berguna sebelum melanjutkan pendakian ke pos terakhir.

"istirahat dulu, capek." ucap Putra sambil mengelap keringat yang ada di keningnya.

"eh, kita nge-camp di Kalimati?" tanya Yoga.

"iya, terus besoknya summit." jawab Michael.

Disaat teman-teman Bumi tengah asyik berbincang, tiba-tiba kepala Bumi terasa sakit lagi. Tapi kali ini Bumi tidak meminum obat penghilang atau lebih tepatnya penunda rasa sakit di kepalanya karena ia tak mau teman-temannya cemas. Bumi memilih diam dan berpura-pura tidak merasakan apa-apa.

Pendakian gunung Semeru kembali menanjak setelah Cemoro Kandang. Menelusuri hutan cemara rimbun di jalan setapak, trek ke Kalimati cukup menguras tenaga. Setelah melalui trek turun-naik bukit, pertanda mendekati Jambangan.

Jambangan merupakan area terbuka, datar dan teduh yang cocok untuk istirahat, karena disini juga ada penjual makanan ringan seperti beberapa pos sebelumnya. Dari Jambangan, Gunung Semeru tampak jelas, gagah menjulang.

Pos Kalimati Gunung Semeru berupa padang rumput luas di tepi hutan Cemara. terdapat mata air sumber mani di arah barat, menyusuri pinggiran hutan Kalimati sekitar 1 kilometer. Disini juga ada bilik toilet seperti di Ranu Kumbolo.

Bumi dan teman-temannya telah sepakat untuk bermalam disini sebelum summit.

Mereka lalu mendirikan tenda dan memasak makanan, setelah dirasa cukup mereka bergegas tidur karena besok adalah pendakian yang sesungguhnya.

***

wesssssss.... aku kangen kelen rek:*

R U M I TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang