bumi?

9 4 0
                                    

Jam dinding menunjukan pukul 05:00 WIB. Senja terbangun dari tidurnya dalam keadaan kebingungan, apa arti dari mimpiku? tanyanya dalam hati. Senja mengusap keningnya yang dibanjiri keringat dingin. Perasaannya tidak karuan. Cepat-cepat ia mengambil air wudhu lalu melaksanakan sholat subuh.

Senja berdoa dengan segenap-genapnya hati agar semuanya baik-baik saja, agar mimpinya tadi hanya sekadar mimpi. cairan bening melewati pipinya, ”Tuhan... aku percaya Kau Maha Baik.”

***

Kampus terlihat ramai, ya, memang setiap hari pun ramai, sih. Senja berjalan menuju ruang kelas. Ia berharap Bumi sudah menunggunya. Senja lalu mempercepat langkahnya, hingga ia sampai di dalam kelas, matanya mencari sosok Bumi. Kalian tahu? Bumi tidak ada di dalam kelas. Panik. Senja berjalan meninggalkan kelas lalu pergi mencari Bintang. 20 menit lagi kelas akan dimulai, tapi Senja masih mencari Bintang. Hingga akhirnya satu suara terdengar memanggil namanya.

”Senja!”

Senja menoleh ke asal suara yang memanggil namanya.

”ini Senja, kan?”

Senja heran. Ia tidak mengenali seseorang yang ada dihapannya ini.

”iya, saya Senja. kamu siapa?”

”oh, kebetulan kita bertemu. sudah dari kemarin aku mencarimu. sebelumnya, kenalin, aku Michael, temannya Bumi.” ucapnya sambil tersenyum.

Senja menatap lelaki yang ada dihapannya, ”kamu tahu tentang Bumi?”

”yap, tujuanku menemuimu adalah ingin memberi tahu soal Bumi.”

”cepat katakan!”

”nanti saja setelah selesai kuliah.”

”sekarang saja, kenapa?”

”siang ini temui aku di depan gerbang utama kampus.” ucap Michael lalu pergi.

Senja mengejarnya, ”Michael! sekarang saja!”

Michael tak menghiraukan ucapan Senja, ia terus berjalan menuju kelasnya. Apa boleh buat? Senja harus sabar demi sebuah kabar. Buru-buru Senja munuju ruang kelasnya karena kelas akan dimulai dalam waktu 5 menit.

***

13:00 WIB di depan gerbang utama, Senja tengah berdiri menunggu kehadiran Michael.
15 menit berlalu namun lelaki itu belum juga menampakkan dirinya. Senja mulai kesal, tapi ia memutuskan untuk menunggunya beberapa saat lagi demi Bumi.

”eh, sorry lama, tadi pas ngambil motor di parkiran ada problem sedikit.” ucap Michael.

”iya, cepatlah katakan tentang Bumi.” raut wajah Senja masih terlihat kesal.

”Bumi ini bulat, teori yang mendukung terjadinya pembentukan bumi disebut teori big bang. Bumi adalah satu satunya planet yang memiliki kehidupan di dalamnya, bumi mempunyai...”

belum selesai Michael berbicara Senja sudah memotong perkataannya, ”SSSSSTTT, APAAN, SIH, MICHAEL?! SERIUS, DEH!”

”iyaaaaa, maaf, maaf.”

”cepat katakan!”

”tadi aku sudah katakan tentang Bumi kamu malah potong.”

Senja gemas dengan tingkah Michael, ia mencubit lengan michael.

”aww! sakit.”

”gak peduli.”

”baiklah, ayok, naik.”

”males amat.” ucap Senja dengan wajah sinisnya.

”mau tahu soal Bumi gak?”

”becanda, males.”

”benarrrr, cepat naik.”

Senja menatap Michael sesaat lalu menaiki motornya.

”pegangan.” ucap michael.

”dih, ogah.”

”terserah.”

”ya.”

Motor melaju membelah jalanan Yogyakarta dengan santai. Cuaca siang ini tidak terlalu panas dan sepertinya akan turun hujan. Senja menikmati angin yang mengenai kulitnya. Ia sangat senang akan bertemu Bumi. apakah ini adalah bagian dari rencana Bumi? apa ia benar-benar memberikan hadiah yang enggak akan aku lupakan seumur hidupku? Senja tersenyum memikirkan betapa bahagianya ia bertemu kembali dengan kekasihnya.

”sudah sampai.” ucap Michael sambil membuka helmnya.

”lho? kenapa kita ke tempat ini?” Senja heran.

”katanya ingin bertemu Bumi.”

”gak lucu! serius, dong.”

”aku serius, Nja.”

”maksudnya apaan, sih?”

Michael menarik tangan Senja, ”ayok!”

”ini apaan, sih? aku enggak ngerti.”

”ini Bumi.” Michael memaksakan senyuman terukir di bibirnya.

Senja menatap Michael, ”serius?”

Michael hanya menganggukan kepalanya.

”Bumi...”

***

happy friday!

R U M I TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang