packing domk

22 6 0
                                    

"assalamualaikum." ucap Bumi ketika memasuki rumahnya.

"waalaikumsalam." jawab seorang wanita yang tak lain adalah Kinan, ibu Bumi.

"ibu, perkenalkan ini Senja, teman sekampus Bumi."

"Senja Almayda." Senja memperkenalkan dirinya sambil mencium tangan Kinan.

"teman atau kekasih?" tanya Kinan.

Senja dan Bumi saling tatap.

"teman." ucap mereka serentak.

"teman hidup maksudnya?" Kinan tersenyum.

"eh, ibu apa si?" ucap Bumi.

"kenapa?"

"yasudah ah. Al, kamu duduk saja dulu, aku mau mengambil barang barangnya." ucap Bumi kemudian berlalu meninggalkan Senja dan Kinan.

"nak Senja, ibu mau ke dapur dulu ya, mau buatkan minum."

"enggak usah repot-repot, bu."

"enggak, kok. Kamu duduk saja dulu." Kinan tersenyum kemudian pergi meninggalkan Senja.

Ya, sekarang Senja sendirian di ruangan itu. Untunglah rumah Bumi ini bersih dan rapi, jadi tidak ada kesan horrornya.

Saat senja sedang duduk menikmati suasana damai di rumah Bumi, tiba tiba ada seorang gadis yang membuka pintu. Senja dan gadis itu saling tatap. Senja maupun gadis itu heran. Lalu gadis itu langsung pergi, mungkin masuk ke dalam kamarnya. Bumi punya adik? tanya Senja dalam hati.

"lagi lihat apa, sih?"

"astaga, Bumi."

"kenapa?"

"aku kaget." Senja kesal.

"hehe... maaf yak."

"ini minum dulu." ucap Kinan sambil menaruh 2 gelas es jeruk dan beberapa makanan ringan di atas meja.

"eh, ibu. Terimakasih ibu, maaf merepotkan." ucap Senja.

Kinan hanya tersenyum kemudian pergi meninggalkan Senja dan Bumi.

"kamu punya adik?" tanya Senja.

"punya, kenapa?"

"kamu enggak pernah bilang sama aku."

"memangnya harus?"

"ya, enggak, sih."

"kamu mau tahu banyak tentang ku, ya?" ledek Bumi.

"pede."

"cewek memang gitu, gengsian."

"apa, sih, bumi?" Senja kesal.

"yasudah yasudah, kita mulai packing saja."

"kamu bilang kalau packing biasanya satu hari sebelum berangkat."

"kan packing nya sama kamu, pasti lama."

Senja menatap Bumi sinis.

"becanda, galak amat." Bumi tersenyum.

"ini namanya apa?" tanya Senja.

"carrier."

Senja mengangguk.

"kalau ini?"

"tenda."

"ini?"

"jas hujan."

"ke gunung pun pakai jas hujan?"

"kalau hujan memangnya kamu mau kebasahan?"

"pakai payung lebih praktis." Senja tersenyum.

R U M I TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang