Auth POV
Kota besar memang selalu panas, ditambah jika pada waktu siang hari yang sangat menyengat.
Dan hal tersebut membuat pemuda bernama Haru menghentikan laju motornya untuk berhenti di sebuah kedai minuman.
"Bu jus alpukat nya satu." Ucap Haru.
"Ditunggu dulu ya mas ganteng, antri ya."
Haru membalas senyuman ucapan ibu tersebut, sudah biasa ia dipuji tampan. Memang begitu adanya.
Sembari menunggu Haruto mengeluarkan ponselnya, namun perhatian nya terfokus pada anak kecil yang berada di sebelahnya.
Sudah jam dua siang, seharusnya anak TK sudah pulang beberapa Jam lalu.
"Dek kok belum pulang? Gak takut di sini sendirian? Ntar dimarahin mama loh." Ucap Haru sambil menggoda anak kecil tersebut.
Anak tersebut menoleh, "Gak kok kak, lagian mama juga telat jemput."
Haruto mengangguk paham, setelahnya ia kembali fokus ke ponselnya lagi.
Sudah lega menanyai anak kecil di sebelahnya.
Memang dasarnya orang terlalu 'kepo' hingga urusan orang asing pun ia tanyai.
"Julio Hardiaga! Kenapa malah asik jajan di sini?!"
Haruto yang asal nya sudah asik pada ponsel nya, kini melirik sedikit ke arah teriakan tersebut.
Menemukan perempuan dengan balutan blazer dan rok plisket mini membentuk tubuh indahnya. Serta wajah rupawan perempuan tersebut yang nampak unik.
"Sudah dibilangin kalo belum dijemput tuh tunggu disekolahan, jangan jajan sembarangan. Julio gak inget?" Bentak perempuan tersebut.
Anak yang dipanggil julio nampak menundukan wajahnya,tak berani menatap sang perempuan.
Haruto merasa tak tega menatap anak kecil itu, jika ia dimarahi 'kakak' nya seperti itu pasti ia tak akan tinggal diam.
"Mbak sabar, jangan marahin adek nya. Lagian mama nya mbak juga telat jemput, jadi adek nya mungkin bosen. " ucap haru.
Perempuan tadi menatap datar haruto, seakan tak ingin ada orang lain yang ikut campur urusannya.
"Maaf ya mas, saya ini lagi marahin anak saya. Jadi tolong jangan dibelain."
Ucapan perempuan tadi sukses membuat Haruto terkejut dalam hati.
Bagaimana mungkin perempuan dengan wajah menggemaskan dan juga badan yang masih terjaga sudah mempunyai anak yang nampaknya berumur 5 tahun?
"A-ah maaf mbak, habisnya mbak nya keliatan masih muda. Lain kali kalo gak bisa jemput suruh papanya jemput aja mbak,kasian anaknya." Ucap Haru lagi.
"Bener tuh ma, kenapa bukan Papa aja yang jemput julio. Julio juga kangen sama papa, kenapa julio gak dijemput aja sama papa?" Ucap julio dengan kepolosannya.
Jennie nampak memaksakan senyumnya, "Misi mas, maaf ngerepotin. Ayo kita pulang!"
Haruto menatap perempuan tersebut tanpa berkedip, hatinya bergetar hanya dengan melihat wajah dengan senyuman lembut tersebut.
"Mas ini jus nya!"
"Mas!"
"Mas ganteng sayang!"
Haru langsung menoleh ke ibu tersebut, "Eh makasih bu, ini uangnya."
~~~
"Sudah nama bilang berapa kali kalo jangan keluar dari sekolah sebelum mama jemput?" Tanya Jennie sambil terus melajukan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANDA'S BOYFRIEND ✔
Fiksi PenggemarHaruto yang salah mengira perempuan yang ia temui, dan terlanjur menaruh hati ke perempuan tersebut. Haruto yang sudah jatuh cinta pada Jennie, seorang janda yang sialnya sangat cantik dan lucu menurut Haruto.