Auth POV
Haruto kali ini dibuat tak nyaman dengan pria bernama Rowoon yang tiba-tiba datang.
Bahkan Haruto dapat dengan jelas melihat kedekatan antara Jennie dan Rowoon."Makanya lain kali sebelum naik mobil di cek dulu, kalo bisa panggil gwe buat jemput." Ucap Rowoon.
"Baru juga sembuh, udah dapet omelan. Lagian lo ke sini mau urus berkas Julio atau mau jadi mami kedua gwe sih?" Kesal Jennie.
Rowoon terkekeh pelan, ia mengacak rambut Jennie gemas.
"Iya iya. Ini gwe bawa beberapa surat sidang."Haruto semakin merasa panas di tempat itu. Bahkan ia seperti dianggap angin lewat oleh kedua makhluk didepan nya ini.
"Ekhem!" Deham Haruto.
Namun, suara Haruto tak diindahkan oleh Rowoon dan Jennie. Bahkan mereka masih berfokus pada surat-surat yang dibawa Rowoon.
"Ekhem!" Usik Haruto lagi.
Lagi-lagi Haruto diabaikan begitu saja. Ini ia sebenarnya manusia atau nyamuk?
Bahkan ketampanan miliknya diabaikan begitu saja oleh Jennie, hanya karena pria tinggi yang menurut Haruto biasa saja."EKHEM!" Deham Haruto lebih keras.
Akhirnya keberadaan batang hidung bak perosotan milik nya itu digubris oleh Jennie.
"Kamu batuk? Kalo gak enak badan bilang aja,atau langsung ke mami, kamu minta obat dari mami." Saran Jennie.
"Gak kok mbak, saya gak papa." Bohong Haruto.
Iya, dirinya baik-baik saja. Tapi perasaanya? Sudah AMBYAR berkeping-keping.
"Beneran, kalo sakit bilang. Biar saya yang gantian rawat kamu, saya jadi gak enak kalo kamu sakit." Jelas Jennie.
"Aduh mbak, tenggorokan saya kayaknya sakit deh!" Rengek Haruto.
Iya, dirinya sedang berpura-pura sakit. Hitung-hitung ia bisa mendapat perhatian lebih dari Jennie.
Jennie nampak panik, "Kamu ke kamar saya dulu, nanti saya ambilkan obat buat kamu. Atau kamu ke kamar Hyunsuk, nanti saya ke sana!"
Haruto mengangguk sambil menunjukan raut wajah memelas miliknya.
"Jangan lama-lama mbak, nanti sakit saya tambah parah." Ucap Haruto penuh penekanan.Raja Drama!
~~
"Sekarang suka yang lebih muda?" Goda Rowoon.
Lantas Jennie menyikut Rowoon keras,"Apaan sih lo!"
Rowoon menatap Jennie penuh tanda tanya, "Beneran nih gak ada apa-apa? Tapi kok gwe liatnya beda ya?"
"Cepat selesaiin ini, gwe keburu sibuk!"
~~
Jennie menggerakan kursi rodanya ke arah kamarnya, nampak Haruto yang sedang merajuk padanya.
"Kamu gak mau bantu saya dorong kursi roda?" Tanya Jennie.
Dengan segera haruto bangkit dan mendorong kursi roda milik Jennie, senyum terlihat jelas di wajah Jennie karena menerima perilakuan hangat dari Haruto.
"Kamu sekarang jago akting, ya? belajar dari mana?" Sindir Jennie.
terdengar Haruto yang menghela nafasnya, ia melangkah ke ranjang Jennie dan mendudukan tubuhnya. Ia tatap Jennie yang tepat berada di depannya.
"Habis nya mbak Jennie keliatan deket banget sama temennya, saya berasa nyamuk." jelas nya.
"Kamu cemburu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
JANDA'S BOYFRIEND ✔
FanfictionHaruto yang salah mengira perempuan yang ia temui, dan terlanjur menaruh hati ke perempuan tersebut. Haruto yang sudah jatuh cinta pada Jennie, seorang janda yang sialnya sangat cantik dan lucu menurut Haruto.