17

1.3K 266 34
                                    

Auth POV

Haruto tak habis pikir. Beberapa minggu lalu ia mati-matian agar Chayeon mendapat ganjaran yang setimpal atas apa yang telah ia lakukan ke Jennie.

Tapi sekarang? Dengan mudahnya kasus itu dibubarkan. Dan oknum tersebut adalah Jennie, selaku korban.

"Makasih ya nak Haru udah bantu Jennie." Ucap Tayeon.

Haruto tersenyum tulus ke wanita itu, "Sama-sama tan. Gak usah makasih kayak gini, lagian saya juga yang mau bantu kasus mbak Jennie."

Raut wajah Taeyeon nampak berubah, ia seakan segan akan Haruto.
"Tante gak enak banget sama kamu. Kamu udah nolong Jennie banyak banget, tapi malah dia yang sia-sia in pertolongan kamu."

"Gak papa tan, saya paham maksud mbak Jennie." Ucap Haruto nampak ikhlas.

Walau sebenarnya sulit untuk ikhlas melepaskan Chayeon dari Hukum, tapi ia juga paham akan perasaan Jennie.

Jennie berpikir dengan jernih. Entah apa yang membuat hati wanita itu begitu luas dan lapang untuk memaafkan Chaeyeon.

"Dia udah nyelakain mbak Jennie, bahkan mbak Jennie koma hampir satu bulan, mbak pikir saya bisa ngelepas dia gitu aja?" Bentak Haruto yang tak kalah keras.

Jennie meraih tangan Haruto, ia genggam tangan tersebut erat. Sorot matanya menatap Haruto dalam.

Haruto tak bisa melakukan apa-apa dengan posisi seperti ini. Perasaan nya goyah begitu saja hanya dengan melihat tatapan Jennie.

"Saya mohon, Haru. Kamu gak bakal paham apa yang saya rasain, tapi saya mohon kamu lakuin itu." Pinta Jennie tulus.

Haruto nampak goyah saat itu, namun ia berusaha untuk menguatkan pendiriannya.
"Saya gak bisa mbak, dia udah nyakiti__"

"Kamu gak mikir perasaan Yulia?  Dia pasti sedih kalo tau mama nya di penjara." Jelas Jennie.

"Tapi mbak jen__"

"Saya lakuin ini karena saya juga Ibu, haru. Saya mikir gimana perasaan Julio semisal saya di posisi Chaeyeon. Saya gak bisa lihat Julio nangis ataupun sedih, begitu juga Chaeyeon. Jadi saya mohon, saya mohon turutin permintaan saya."

Pertahanan Haruto runtuh saat itu juga. Ia melihat betapa tulus nya  permintaan Jennie,
"Kalo itu emang permintaan mbak Jennie, bakal saya lakuin."



"Saya gak tau lagi harus balas kebaikan kamu kayak gimana." Ucap Taeyeon lagi.

"Gak papa Tan, saya beneran ikhlas lakuin ini. Oh ya, tante mau saya antar pulang?" Tawar Haruto.

Ya, mereka kini berada di kantor polisi, atau lebih tepatnya diluar kantor.
Mengurus kasus Jennie tidaklah mudah, apalagi Jennie yang tiba-tiba meminta untuk mencabut kasus tersebut.

Tentunya hal itu membuat Taeyeon selaku keluarga Jennie serta Haruto menjadi ekstra kewalahan.

"Aduh, ini gak repotin kamu?" Tanya Taeyeon yang nampak segan.

"Gak kok tan,  lagian saya juga gak ada kelas." Ucap Haruto.

"Boleh deh kalo gitu, makasih loh ya."

" Tante gak papa kan naik motor?" hanya Haruto lagi.

"Tante naik apa aja mau, apalagi kalo dibonceng calon mantu ganteng kayak kamu."






~~~




"Mami, pulang!" Sapa Taeyeon yang baru saja sampai di rumahnya.

Jennie nampak mendorong kursi rodanya ke sumber suara tersebut.
"Pulang sama siapa mi?"

JANDA'S BOYFRIEND ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang