Auth POV
Haruto kini sudah bersiap membawa sebucket bunga tepat didepan kamar Jennie. Ia lihat Hyunsuk yang tengah menunggu sang kakak.
Dilihat dari raut wajah Hyunsuk, nampaknya tak ada perkembangan yang signifikan dari kondisi Jennie.
Dan hal tersebut lagi-lagi membuat perasaan Haruto perih. Melihat Jennie yang belum juga sadar, membuat perasaan nya tak karuan.
Ceklek
"Pagi, suk!" Sapa Haruto ke Hyunsuk.
Hyunsuk pun menoleh ke arah Haruto, "Bawa apaan lo?"
"Bunga sama makanan. Gwe tau lo belum makan, jadi cepet makan!" Jelas Haruto.
Hyunsuk terkekeh pelan dengan ucapan Haruto, "Perhatian bener temen gwe satu ini, kayak ngebet banget jadi kakak ipar gwe."
"Anggap aja gitu. Jadi panggil gwe kakak ipar mulai sekarang!" Canda Haruto.
"Ogah!"
Suasana dikamar Jennie kini tak terlalu sendu atau tegang. Untung saja Haruto mampu membuat suasana hati Hyunsuk menjadi lebih baik.
"Gimana kondisi mbak Jennie?" Tanya Haruto.
Hyunsuk beralih menatap Jennie, tataapan yang terlihat sendu.
"Masih sama, tapi dokter bilang mbak Jennie bakal cepet pulih.""Syukurlah kalo gitu. Terus sidang nya gimana?" Tanya Haruto lagi.
Hyunsuk nampak menghela nafas pasrah, "Sidangnya di tunda dulu, nunggu sampe mbak Jennie bener-benar pulih seratus persen."
Haruto mengangguk paham. Pasti hal-hal tersebut menjadi pukulan besar bagi Hyunsuk dan keluarganya.
Setelah mereka kehilangan senyum paling bahagia mereka, Julio. Lalu sekarang mereka harus merasa perih melihat Jennie yang terbaring tak berdaya.
"Lo pulang gih! Biar gwe aja yang ganti jaga." Titah Haruto.
"Gak usah, gwe mau nunggu mbak Jennie sampe siuman ." Bantah Hyunsuk.
"Jangan gitu suk. Lo butuh istirahat, butuh pulihin badan lo. Mbak Jennie pasti sedih lihat adek nya sakit, kalo lo sakit, lo juga gak bisa nunggu mbak Jennie." Bujuk Haruto.
Hyunsuk terlihat menghela nafasnya, nampaknya rayuan Haruto berhasil diindahkan oleh Hyunsuk.
Hyunsuk mulai mengambil tas nya, "Lo jaga dulu mbak Jennie, nanti kalo ada apa-apa kabarin gwe. Oh ya, satu lagi. Julio sebentar lagi mampir sama kak Wonwoo, gwe titip Julio."
Haruto menunjukan jari jempol nya, mengartikan paham akan semua ucapan Hyunsuk.
Lantas Hyunsuk segera keluar dari kamar Jennie. Menyisakan Haruto dan Juga Jennie.
Seketika suasana menjadi hening, dan entah kenapa Haruto ingin meneteskan air mata saat itu.
Haruto melirik ke arah Jennie, seketika ia menjatuhkan dirinya di kursi sebelah Jennie. Kakinya begitu lemas melihat kondisi Jennie.
Tangan Haruto terulur untuk membelai surai hitam Jennie, "Mbak Jennie makin hari, makin cantik. Perasaan saya juga gitu, makin hari, makin sayang sama mbak Jennie."
"Mbak Jennie jangan lama-lama tidur nya, kasian saya yang tiap malam nangis setiap ingat kecelakaan mbak Jennie." Celoteh Haruto tanpa Henti.
"Mbak Jennie sayang Julio kan? Saya udah punya cara supaya hak asuh Julio bisa di tangan mbak Jennie, jadi mbak Jennie cepat bangun." Ucapnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANDA'S BOYFRIEND ✔
FanfictionHaruto yang salah mengira perempuan yang ia temui, dan terlanjur menaruh hati ke perempuan tersebut. Haruto yang sudah jatuh cinta pada Jennie, seorang janda yang sialnya sangat cantik dan lucu menurut Haruto.